- Oleh MC KAB PULANG PISAU
- Kamis, 12 Juni 2025 | 21:44 WIB
: Wali Kota Edi Kamtono Hadiri Munas VII APEKSI di Surabaya | Foto : MC Pontianak
Oleh MC KOTA PONTIANAK, Jumat, 9 Mei 2025 | 11:04 WIB - Redaktur: Untung S - 192
Surabaya, InfoPublik – Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menegaskan pentingnya peran Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) sebagai penghubung vital antara pemerintah daerah dan pusat.
Hal itu disampaikannya usai menghadiri pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) VII APEKSI di Convention Hall, Grand City Surabaya, Kamis (8/5/2025). Sebanyak 98 pemerintah kota se-Indonesia hadir dalam forum itu, menjadikannya momentum strategis untuk menyelaraskan kebijakan dan pembangunan perkotaan.
“APEKSI bukan sekadar ajang silaturahmi, melainkan jembatan komunikasi yang efektif dengan pemerintah pusat,” tegas Edi.
Ia menyoroti berbagai isu krusial perkotaan yang membutuhkan koordinasi lintas level pemerintahan, mulai dari tata kelola pemerintahan, kemampuan fiskal daerah, hingga sinkronisasi regulasi pusat-daerah.
Menurutnya, forum seperti ini memungkinkan pemerintah kota menyampaikan aspirasi secara langsung sekaligus mencari solusi bersama.
Kolaborasi Kota untuk Pembelajaran Bersama
Edi Kamtono menekankan bahwa APEKSI juga menjadi wadah kolaborasi antar-pemerintah kota. “Kita bisa saling belajar, bertukar ide, dan mengeksplorasi potensi masing-masing daerah,” ujarnya. Ia menyebut Indonesia City Expo (ICE) 2025 yang digelar bersamaan sebagai contoh konkret bagaimana kota-kota bisa memamerkan inovasi dan keunggulan lokal.
Tak hanya itu, Wali Kota Pontianak juga mengaku mendapat banyak inspirasi dari kota-kota lain, terutama dalam hal tata kelola pemerintahan, digitalisasi, dan penanganan masalah sosial-ekonomi. “Contoh-contoh dari kota yang lebih maju bisa kita adaptasi untuk diterapkan di Pontianak,” tambahnya.
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya, yang turut hadir dalam acara tersebut, mengingatkan para kepala daerah bahwa jabatan adalah bentuk pengabdian. “Menjadi wali kota bukan soal popularitas atau kekuasaan, tapi bagaimana memudahkan urusan warga dan melakukan hal-hal kemanusiaan,” tegasnya.
Pesan ini sejalan dengan semangat APEKSI sebagai wadah memperkuat sinergi antar-daerah. Bima Arya juga menyambut baik partisipasi wali kota baru, yang mencapai 73 orang dari total peserta, sebagai tanda regenerasi kepemimpinan daerah.
Menutup Kekurangan, Memperkuat Kemitraan
Edi Kamtono menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antar-kota untuk saling menutupi kelemahan masing-masing. “Kota pada dasarnya adalah konsumen, bukan produsen. Karena itu, kita perlu bekerja sama untuk memastikan pembangunan berjalan seimbang,” jelasnya.
Dengan semangat itu, Munas APEKSI 2025 diharapkan tidak hanya berakhir sebagai seremoni, tetapi menjadi langkah nyata memperkuat koordinasi pusat-daerah dan antar-pemerintah kota dalam menjawab tantangan perkotaan Indonesia ke depan. (prokopim/Jemi Ibrahim)