Bank Jatim Dukung Peluncuran KURsus Petani Tebu

: Direktur Utama SGN Mahmudi, dan Direktur Keuangan, Treasury & Global Services Bank Jatim Edi Masrianto bersama gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat peluncuran kredit Khusus petani tebu. Dok. Humas bank Jatim.


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Selasa, 13 Mei 2025 | 02:44 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 216


Surabaya, InfoPublik - Demi mempercepat swasembada gula nasional, Pemprov Jawa Timur bersama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) telah meluncurkan Kredit Usaha Rakyat Khusus (KURsus) kluster petani tebu Jawa Timur bekerja sama dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim).

Peluncuran tersebut dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Direktur Utama SGN Mahmudi, dan Direktur Keuangan, Treasury & Global Services Bank Jatim Edi Masrianto, di Kebun Tebu Prajekan Bondowoso.

Edi menjelaskan dalam hal ini Bank Jatim berperan sebagai bank penyalur KURsus untuk para petani tebu. Bantuan akses permodalan tersebut sebagai wujud upaya nyata perseroan dalam mendukung pengembangan sektor perkebunan dan sekaligus mendorong kesejahteraan petani tebu. 

”Sebagai BUMD terbesar di Jawa Timur, kami berkomitmen untuk mendukung program prioritas pemerintah salah satunya ketahanan pangan nasional dan swasembada gula. Bank Jatim ingin berkontribusi untuk bisa membuat para petani ini naik kelas dan lebih sejahtera,” paparnya dalam keterangan tertulisnya, Senin (12/5/2025).

Melalui kerja sama ini Bank Jatim, ingin memastikan agar para petani mendapatkan akses pembiayaan yang murah, mudah, dan disertai pendampingan yang cukup. Dengan begitu, petani tebu dapat berkontribusi lebih besar lagi dalam menggerakkan roda ekonomi. 

”Bank Jatim melihat bahwa sektor pertanian memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional maupun Jawa Timur. Melalui kemitraan strategis seperti yang kami lakukan dengan SGN ini, kami berupaya menciptakan ekosistem yang inklusif dan berkelanjutan, di mana para petani akan memiliki akses lebih mudah terhadap pembiayaan sesuai dengan kebutuhan mereka,”imbuhnya.

Ia berharap sinergi ini dapat memberikan manfaat nyata bagi para petani tebu yang menjadi mitra SGN, serta mendukung terciptanya ekosistem pertanian yang lebih maju dan berkelanjutan di Jawa Timur.

“Kami optimis bahwa kolaborasi ini akan membawa dampak positif bagi seluruh pihak yang terlibat. Kami ingin menjadi mitra strategis dalam membangun ekosistem pertanian yang modern dan berdaya saing tinggi, sejalan dengan visi Bank Jatim untuk mendorong inklusi keuangan di berbagai sektor,”jelasnya.

Sepanjang 2024, Bank Jatim mampu mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 16,98 persen (YoY). Angka tersebut di atas pertumbuhan rata – rata nasional yang hanya 10,39 persen (YoY) menurut OJK. Untuk portofolio kredit produktif Bank Jatim berhasil mencapai Rp 29,65 triliun atau meningkat 25,88 persen (YoY). Kenaikan itu ditopang oleh segmen mikro yang tumbuh 23,34 persen (YoY), segmen ritel dan menengah yang naik 68 persen, serta segmen korporasi yang meningkat 1,28 persen (YoY). Untuk segmen mikro sendiri, penyaluran KUR Bank Jatim tahun 2024 berada di angka Rp 5,61 triliun dan Jatim Mikro sebesar Rp 3,32 triliun.

Sebelumnya, Gubernur Khofifah menyampaikan peluncuran KUR Khusus Kluster Petani Tebu ini menjadi sangat penting karena melalui koordinasi bersama dengan Kemenko Perekonomian, PT SGN, dan perbankan termasuk Bank Jatim. Selain itu, KURsus Petani Tebu ini diyakini akan memberikan multiplier benefit. 

”Manfaatkan KUR ini untuk usaha produktif, bukan konsumsi. Seperti pengadaan bibit unggul, pupuk organik/ insektisida ramah lingkungan, serta alat olah tebu yang efisien. Karena keberhasilan bukan hanya diukur kuantitas gula, tetapi juga kualitas dan kesinambungan,” pesan Khofifah kepada seluruh tamu yang hadir. 

Menurut Khofifah, Jawa Timur adalah penghasil gula tertinggi di Indonesia. Produksi tebu Jawa Timur pada tahun 2024 mencapai 16,69 juta ton dari 238.135 hektare, atau setara 50 persen dari total produksi nasional. Dari jumlah tersebut, dihasilkan 1,26 juta ton gula kristal putih. Angka ini menegaskan posisi Jawa Timur sebagai kontributor utama bagi pasokan gula nasional, dengan rata-rata kontribusi sekitar 50 persen secara tahunan. 

Khofifah menyampaikan KURsus ini adalah wujud nyata upaya bersama untuk memperjuangkan kesejahteraan petani tebu.

”Kita ingin petani tebu naik kelas, dari buruh ladang menjadi pengusaha pangan yang tangguh dan bermartabat,"imbuhnya.

KURsus tersebut memiliki suku bunga tetap 6% dan mendukung pembiayaan ulang bagi peremajaan kebun (> 25 tahun) serta adopsi varietas unggul yang bisa meningkatkan rendemen dari 7 persen menjadi 8–9 persen.

Orang nomor satu di Jawa Timur tersebut juga meminta dukungan penuh dari perbankan dan dinas perkebunan di seluruh Jatim agar modal kerja petani tebu bisa terpenuhi secara merata. 

”Kepada Bank Jatim yang mempelopori berjalannya KUR khusus ini, diharapkan prosedur penyaluran KUR dapat berlangsung cepat, transparan, dan tepat sasaran, sehingga tidak ada petani yang tertinggal,”tambahnya. (MC Jatim/ida-pca/eyv)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Selasa, 17 Juni 2025 | 03:45 WIB
WUACD Summit Perkuat Kolaborasi ASEAN untuk Bioteknologi Berkelanjutan
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Selasa, 17 Juni 2025 | 03:38 WIB
Bupati Ponorogo Siapkan Bonus Rp45 Juta untuk Atlet Peraih Medali Emas
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Selasa, 17 Juni 2025 | 02:37 WIB
Progres Pendaftaran Koperasi Merah Putih di Jatim Capai 82,2 Persen
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Minggu, 15 Juni 2025 | 03:42 WIB
Pembentukan Destana Berlanjut Kota Surabaya
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Minggu, 15 Juni 2025 | 03:44 WIB
Jatim Komitmen Terus Perkuat Pembinaan Atlet Disabilitas
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Minggu, 15 Juni 2025 | 03:46 WIB
Ponpes Al Amien Prenduan Sumenep Jadi Role Model Kemandirian Ekonomi Pesantren
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Minggu, 15 Juni 2025 | 03:51 WIB
BI Jatim Telusuri Jejak Inovasi Pertanian Padi di Lamongan