Tolak Kekerasan, Gubernur Maluku Dorong Penyelesaian Sengketa lewat Adat

: Gubernur Maluku : Negara tidak boleh kalah kepada orang-orang yang melakukan kejahatan dan profokasi. Foto : Scifo


Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA, Selasa, 13 Mei 2025 | 04:29 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 972


Langgur, InfoPublik — Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, menegaskan bahwa pemerintahan dan pembangunan harus dijalankan secara adil, inklusif, transparan, dan akuntabel.

Hal itu, Hendrik Lewerissa sampaikan dalam kunjungan kerjanya di Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara, Senin (12/5/2025).

“Tata kelola birokrasi menjadi prioritas utama dalam pemerintahan kami,” ujarnya di hadapan para pemangku kepentingan.

Gubernur menekankan pentingnya peningkatan sumber daya manusia (SDM) Maluku yang unggul, berkualitas, dan berdaya saing, untuk dapat mengelola potensi sumber daya alam (SDA) yang besar secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.

“Kita tidak bisa membiarkan kekayaan alam dikelola secara ugal-ugalan. Kita punya tanggung jawab moral untuk mewariskan kekayaan itu kepada generasi mendatang,” tegasnya.

Lebih lanjut, Lewerissa menyatakan bahwa investasi di Maluku harus beretika dan patuh hukum, serta mampu menyerap tenaga kerja lokal secara signifikan.

“Setiap investasi harus taat pada peraturan perundang-undangan dan turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat Maluku,” katanya.

Menurutnya, pembangunan bukan hanya soal fisik seperti gedung dan infrastruktur, tetapi juga membangun kohesi sosial dan semangat kebersamaan dalam masyarakat.

Ia menyoroti bahwa penyebab utama konflik di daerah berdasarkan data kepolisian adalah sengketa batas tanah, minuman keras, dan narkoba.

“Supremasi hukum harus ditegakkan, tetapi pendekatan budaya dan kearifan lokal tetap menjadi langkah awal penyelesaian konflik,” ujarnya.

Namun demikian, jika pendekatan tersebut tidak efektif, negara harus hadir secara tegas.

“Tidak boleh ada ruang bagi kekerasan. Hukum dan negara harus menjadi satu-satunya jalan penyelesaian. Negara tidak boleh kalah dari para pelaku kejahatan dan provokasi,” tegas Lewerissa.

Ia juga menekankan bahwa soliditas dan keteladanan para pemimpin merupakan fondasi dari persatuan masyarakat. Pemimpin harus menjadi role model, menjaga integritas, dan menunjukkan sikap bijak dalam menata keseimbangan kepentingan daerah.

“Kalau tidak bisa bantu banyak orang, bantu satu orang. Kalau tidak bisa bantu satu orang, setidaknya jangan jadi beban bagi orang lain,” pesan Gubernur.

Ia mengajak seluruh masyarakat Maluku untuk berkontribusi demi kemajuan daerah dan menjaga stabilitas demi terciptanya lingkungan yang kondusif bagi pembangunan dan investasi.

MC.Maluku Tenggara/Adolof Labetubun.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
  • Selasa, 17 Juni 2025 | 16:48 WIB
Sekolah Rakyat Jadi Inovasi Baru Pemkab Malra, Tantang Sekolah Swasta Berbenah
  • Oleh MC KAB BANGKALAN
  • Selasa, 17 Juni 2025 | 03:24 WIB
Disbudpar Bangkalan Dorong Kuliner Lokal Jadi Daya Tarik Wisata Unggulan
  • Oleh MC KAB MERAUKE
  • Senin, 16 Juni 2025 | 12:28 WIB
MASATA Sarankan Pemprov Genjot Sektor Pariwisata Alam
  • Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
  • Senin, 16 Juni 2025 | 08:23 WIB
Berkembang lewat Inovasi, SMP Karel Sadsuitubun Siap Cetak Generasi Emas
  • Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
  • Senin, 16 Juni 2025 | 08:20 WIB
Wisata Regeneratif di Ngiarvarat, Kolaborasi Masyarakat Bangun Masa Depan Malra
  • Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
  • Sabtu, 14 Juni 2025 | 01:25 WIB
Pemkab Malra Genjot Konektivitas 3T, Jalan Perbatasan Masuk Skala Prioritas
  • Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
  • Sabtu, 14 Juni 2025 | 01:26 WIB
Pemkab Malra Percepat Penanganan Jembatan Strategis, Wujudkan Akses Wilayah 3T