Wagub Gorontalo Ajak Warga Pohuwato Manfaatkan CKG

: Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail terlihat turut memeriksakan diri pada kegiatan Cek kesehatan gratis (CKG) yang dilaksanakan di Puskesmas Popayato Barat, Rabu, (14/5/2025). Foto – Nova Diskominfotik


Oleh MC PROV GORONTALO, Kamis, 15 Mei 2025 | 13:40 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 142


Pohuwato, InfoPublik – Wakil Gubernur Gorontalo Idah Syahidah mengajak warga Pohuwato, untuk memanfaatkan layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG) sebagai langkah awal untuk mendeteksi penyakit.

Hal tersebut disampaikan Idah Syahidah, usai mendampingi Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail, pada kunjungan kerja ke Puskesmas Kecamatan Popayato Barat, Kabupaten Pohuwato, Rabu, (14/5/2025).

Menurut Idah Syahidah, program CKG yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo ini menjadi bentuk nyata perhatian terhadap kesehatan masyarakat, terutama yang berada di wilayah perbatasan dan terpencil.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Dengan mengetahui kondisi kesehatan sejak awal, kita bisa mencegah penyakit sebelum menjadi lebih serius,” ujar  Idah Syahidah.

Dalam kegiatan tersebut, Idah Syahidah juga meninjau langsung pemasangan alat kontrasepsi implan bagi peserta program KB serta pembagian vitamin MMS (Multiple Micronutrient Supplement) kepada ibu hamil. Vitamin ini diberikan untuk dikonsumsi selama 180 hari, mencakup masa kehamilan hingga pasca melahirkan.

“Saya sampaikan kepada para ibu agar vitamin ini diminum satu kali sehari dengan air hangat, bukan air teh, agar manfaatnya maksimal untuk janin dan ibu,” bebernya.

Ia juga menyoroti tingginya prevalensi hipertensi di Popayato Barat. Menurutnya, hipertensi berisiko memicu penyakit serius seperti gagal ginjal, dan sering kali disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat dan stres.

“Di Pohuwato ini tadi saya lihat termasuk daerah dengan hipertensi yang tinggi, katanya yang berobat di Puskesmas ini paling banyak penyakit hipertensi. Karena itu, mari kita jaga pola makan dan kurangi stres. Pencegahan dimulai dari diri sendiri,” tambahnya.

Program itu juga melibatkan kolaborasi lintas sektor bersama PLKB dan BKKBN, dengan menyertakan edukasi tentang “Empat Terlalu” (terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering, dan terlalu banyak) sebagai upaya pencegahan stunting.

Sementara itu Kepala Puskesmas Popayato Barat, Roy Abas, mengatakan melalui program CKG setiap hari terdapat sekitar 20 hingga 30 pasien yang datang untuk berobat. Sejak awal bulan lalu, total pasien yang telah dilayani mencapai lebih dari 300 orang. Layanan ini tersedia setiap hari kerja dari Senin hingga Jumat, dengan mayoritas pasien yang datang adalah penderita penyakit seperti hipertensi dan gangguan asam lambung. (mcgorontaloprov/echin)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Rabu, 18 Juni 2025 | 13:17 WIB
Alasan Mendes PDTT Kunjungi Koperasi Merah Putih Desa Hutadaa
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Rabu, 18 Juni 2025 | 07:32 WIB
Remaja Harus Cakap Digital, Ini Pesan Ketua TP PKK Gorontalo
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Rabu, 18 Juni 2025 | 07:40 WIB
Wali Kota Tidore: Kesehatan adalah Kunci Segalanya
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Selasa, 17 Juni 2025 | 14:05 WIB
Dinkes Provinsi Gorontalo - Kemenko PMK Bahas KLB Malaria
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Selasa, 17 Juni 2025 | 11:40 WIB
Tiga Program Pemprov Gorontalo - JICA Selamatkan Danau Limboto
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Selasa, 17 Juni 2025 | 05:45 WIB
Desa Kabuaran Sukses Tangani Stunting lewat Edukasi dan Gotong Royong
  • Oleh Tri Antoro
  • Senin, 16 Juni 2025 | 20:50 WIB
Kesepakatan Besar RI-Singapura: Fokus pada Masa Depan Kawasan