- Oleh MC KOTA SINGKAWANG
- Rabu, 18 Juni 2025 | 22:17 WIB
:
Oleh MC KOTA SINGKAWANG, Jumat, 16 Mei 2025 | 08:20 WIB - Redaktur: Untung S - 143
Singkawang, InfoPublik – Tenun Songket dan Tenun Tual bermotif etnis Melayu, Dayak dan Tionghoa (Tidayu) karya Nurhayadi asal Kelurahan Sijangkung, Singkawang Selatan kini telah menembus pasar Eropa dan Jepang.
Wanita yang akrab disapa Bu Adi ini memasarkan produknya dalam bentuk set kain tapih, selendang syal dan tanjak. Beragam motif seperti bunga anggrek, sisik naga, seluruhnya dikerjakan mengunakan mesin tenun tradisional.
“Yang membedakan tenun kami dengan tenun dari daerah lain itu adalah motif dan bahannya, kami menggunakan benang katun, yang lain kan pakai benang emas,” kata Nurhayadi, Kamis (15/5/2025).
Ia mengungkapkan produk tenun karyanya sudah dipasarkan ke Jerman dan Jepang. “Motif paling laris dan udah nembus mancanegara itu motif anggrek,” ungkapnya.
Ia mengakui, selama ini usahanya terkendala bahan baku, sehingga pengerjaan satu kain bisa memakan waktu 2 bulan sejak pemesanan.
“Disini tidak ada produk yang ready, kami kerja pas ada pesanan. Satu kain itu bisa habiskan waktu 2 bulan, karena benang kayunya, kami harus pesan ke Bali atau Bandung,” katanya.
Selain bahan baku, jumlah karyawan dan tempat usaha yang masih terbatas menjadi kendala Nurhayadi dalam memproduksi tenun.
“Sementara saya baru dibantu 2 karyawan, kadang biar mempercepat produksi, tenun terpaksa dikerjakan di rumah karyawan,” ujarnya.
Sementara, Lurah Sijangkung Kecamatan Singkawang Selatan, Kristiana Yuniarti meminta bantuan Pemkot dalam mempromosikan tenun karya salah satu warganya.
Selain gencar melalui media sosial, harapannya, tenun karya Nurhayadi dapat dipergunakan dalam acara resmi Pemkot Singkawang.
“Semoga Pemkot bisa membantu mempromosikan produk bu Adi ini, minimal lewat acara resmi Pemkot Singkawang, ada menggunakan kain atau syal dari penenun asal Sijangkung ini,” ujarnya. (MC Kota Singkawang)