Gorontalo Perkuat Standar Layanan TBC RO Lewat Audit Klinis di Boalemo

: Kadinkes Provinsi Gorontalo Anang S. Otoluwa memberikan penguatan pada audit klinis layanan Tuberkulosis Resisten Obat di RSTN Kabupaten Boalemo. (foto MD)


Oleh MC PROV GORONTALO, Sabtu, 17 Mei 2025 | 10:35 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 144


Boalemo, InfoPublik – Kabupaten Boalemo menjadi lokus penguatan layanan Tuberkulosis Resisten Obat (TBC RO) melalui audit klinis yang digelar Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo di Rumah Sakit Tani dan Nelayan setempat, Kamis (15/5/2025).

Kegiatan itu merupakan bagian dari upaya sistematis untuk mempercepat pencapaian target eliminasi TBC pada 2030, dengan fokus khusus pada penanganan kasus-kasus resisten obat.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Anang S Otoluwa, secara khusus menekankan kompleksitas penanganan TBC RO yang memerlukan pendekatan berbeda dibanding TBC biasa.

"TBC RO bukan sekadar masalah medis, tapi tantangan sistemik yang membutuhkan penanganan komprehensif dari hulu ke hilir," tegas Anang saat memimpin audit klinis.

Ia mengungkapkan, bahwa saat ini capaian Enrollment Rate TBC RO di Gorontalo masih perlu ditingkatkan untuk mencapai target nasional sebesar 94%.

Audit klinis ini mengkaji tiga aspek utama layanan TBC RO: kesesuaian standar pelayanan, kualitas pengobatan, dan sistem rujukan.

Anang menegaskan, setiap pasien berhak mendapatkan layanan paripurna mulai dari diagnosis akurat, rejimen pengobatan yang tepat, hingga pendampingan selama masa terapi yang bisa mencapai 20 bulan.

" Sistem pendataan elektronik yang terintegrasi menjadi salah satu poin krusial yang dievaluasi dalam audit ini," katanya.

Aspek kepercayaan pasien menjadi sorotan khusus dalam kegiatan ini.

Anang menegaskan, tingkat kepatuhan pengobatan TBC RO sangat bergantung pada kepercayaan pasien terhadap sistem layanan kesehatan kita.

"Untuk itu, RS Tani dan Nelayan Boalemo didorong untuk memperkuat konseling dan pendampingan pasien, termasuk mengoptimalkan peran keluarga dalam proses pengobatan.

Dalam upaya mencapai target Quick Win Program TBC, Dinkes Gorontalo mendorong peningkatan deteksi dini melalui strategi active case finding.

"Kami menginstruksikan seluruh fasyankes untuk memperkuat skrining pada kelompok berisiko tinggi dan memastikan continuity of care bagi setiap pasien," papar Anang.

Terapi pencegahan TBC laten juga menjadi komponen penting dalam strategi eliminasi ini.

Ke depan, Dinkes Provinsi akan memperluas cakupan audit klinis ke seluruh fasilitas layanan TBC RO di Gorontalo.

"Boalemo menjadi pilot project yang hasil evaluasinya akan kita replikasi ke kabupaten/kota lain," tutup Anang.

 

 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Kamis, 19 Juni 2025 | 10:10 WIB
Dinas Kesehatan Gorontalo Lakukan Supervisi di Klinik Swasta
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Rabu, 18 Juni 2025 | 07:40 WIB
Wali Kota Tidore: Kesehatan adalah Kunci Segalanya
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Selasa, 17 Juni 2025 | 14:05 WIB
Dinkes Provinsi Gorontalo - Kemenko PMK Bahas KLB Malaria
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Selasa, 17 Juni 2025 | 05:45 WIB
Desa Kabuaran Sukses Tangani Stunting lewat Edukasi dan Gotong Royong
  • Oleh Tri Antoro
  • Senin, 16 Juni 2025 | 20:50 WIB
Kesepakatan Besar RI-Singapura: Fokus pada Masa Depan Kawasan
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Senin, 16 Juni 2025 | 16:10 WIB
Dinas Kesehatan Ajak Organisasi Profesi Perkuat Penanganan Stunting
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Sabtu, 14 Juni 2025 | 10:55 WIB
Gorontalo Atasi Dampak Nonaktif PBI JK, Target UHC Tetap Prioritas