Pemkot Surabaya Bangun Karakter Pelajar lewat Pembinaan di KANRI

: Wali kota Surabaya, Eri Cahyadi. Foto: dok.pemkotsurabaya


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Sabtu, 17 Mei 2025 | 02:50 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 201


Surabaya, InfoPublik - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengambil langkah tegas dalam menangani kasus tawuran antar pelajar yang terjadi di kawasan Semolowaru Menur Pumpungan, Kecamatan Sukolilo pada Selasa (13/5/2025). Para pelajar yang terlibat dalam aksi tersebut akan dikirim ke Kampung Anak Negeri (KANRI) untuk mendapatkan pembinaan karakter.

Wali kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengatakan bahwa Dinas Pendidikan (Dispendik) telah turun tangan menangani kasus tawuran tersebut. Ia menekankan pentingnya sinergi antara lingkungan rumah dan sekolah dalam membentuk karakter anak.

"Mendidik anak butuh sinergi antara lingkungan di rumah dengan lingkungan sekolah. Oleh sebab itu, orang tua dari anak-anak itu akan kita panggil untuk duduk bersama para guru," kata Wali kota Eri,  di Surabaya, Jumat (16/5/2025).

Ia juga menegaskan bahwa Pemkot Surabaya akan memetakan kebutuhan para pelajar yang terlibat. Jika ditemukan anak-anak yang memerlukan perhatian lebih, maka Dispendik akan segera berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) serta Dinas Sosial untuk mengambil langkah lanjutan.

"Mereka kemudian kita kirim ke Kampung Anak Negeri (KANRI) yang selama ini sudah berjalan," ujar Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) ini.

Di KANRI, para pelajar akan digembleng dengan berbagai pelatihan, mulai dari kedisiplinan, kerja sosial, pengembangan life skill, hingga wawasan kebangsaan dan keagamaan. Selain itu, mereka juga akan mendapatkan pelatihan keterampilan berwirausaha.

"Kita terus berusaha maksimal memberikan pendidikan yang terbaik buat masa depan anak-anak Surabaya. Tapi kita tidak bisa sendiri, orang tua tetap menjadi kunci untuk membangun karakter anak,"imbuhnya.

Kepala Dispendik Kota Surabaya, Yusuf Masruh menyampaikan bahwa pihaknya akan menjalin sinergi antara sekolah dan orang tua untuk membentuk karakter siswa. "Nanti kita ini saling bersinergi, bentuk karakter anak-anak kita. Pertemuan dengan orang tua siswa, dengan sekolah," kata Yusuf.

Ia menekankan jika pelajar yang terlibat berasal dari jenjang dan lingkungan sekolah yang sama, maka Dispendik Surabaya akan memfasilitasi komunikasi antar sekolah untuk mencegah kejadian serupa terulang.

"Kalau memang nanti kedua-duanya misalnya dari lingkungan sekolah, jenjangnya yang sama antara sekolah satu, sekolah dua, kita fasilitasi untuk saling berkomunikasi, sinergi biar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,"imbuhnya.

Selain itu, pihaknya menyampaikan Pemkot Surabaya juga telah menyiapkan kurikulum tambahan khusus untuk pembinaan karakter pelajar di KANRI.

"Itu misalnya nanti materi kurikulumnya tambahan, tidak hanya ke jenjang saja, tapi kepemimpinan nasional, kebangsaan, agama diperkuat. Dan nanti tempat ini (KANRI) yang nanti kalau sudah anak-anak karakternya terbentuk, bisa kembali lagi ke orang tuanya,"tambahnya. (MC Jatim/ida/eyv)

 

 

 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Selasa, 24 Juni 2025 | 01:38 WIB
Memasuki Kabupaten Malang, Warga Lawang Sambut Kirab Obor Porprov Jatim IX 2025
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Selasa, 24 Juni 2025 | 01:38 WIB
Tiga Inovasi ITS untuk Percepat Ekosistem Sawit Berkelanjutan
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Selasa, 24 Juni 2025 | 01:43 WIB
Kontingen Universitas Brawijay Juara Tiga Umum Pomprov Mahasiswa Jatim 2025
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Selasa, 24 Juni 2025 | 01:47 WIB
Optimalisasi Layanan, KAI Commuter Wilayah 8 Surabaya Ubah Jadwal Kereta
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Selasa, 24 Juni 2025 | 01:51 WIB
Dosen dan Mahasiswa Prodi Sistekin Untag Surabaya Ciptakan Virtual Assistant
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Senin, 23 Juni 2025 | 17:35 WIB
Ancaman 'Brain Rot', Pakar UB Sarankan Digital Hygiene pada Anak