Wagub Gorontalo: Pendataan Terstruktur Kunci Keberhasilan Program Orang Tua Asuh

: ernur Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie didampingi Kadis Kesehatan dr. Anang S. Otoluwa dan Kadis PPPA dr. Yana Yanti Suleman, saat menjadi narasumber dalam acara “Dialog Tamu Kita” RRI Gorontalo bertema Peran Orang Tua Asuh Cegah Stunting, Jumat (16/5/2025), secara virtual. (Foto – Nova Diskominfotik)


Oleh MC PROV GORONTALO, Sabtu, 17 Mei 2025 | 10:26 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 205


Kota Gorontalo, InfoPublik –Wakil Gubernur Gorontalo Idah Syahidah menekankan pentingnya sistem pendataan yang terorganisir dalam program orang tua asuh sebagai upaya pencegahan stunting di daerah tersebut. Pernyataan itu disampaikannya saat menjadi narasumber dalam acara "Dialog Tamu Kita" RRI Gorontalo yang mengangkat tema "Peran Orang Tua Asuh Cegah Stunting" secara virtual, pada Jumat (16/5/2025).

Dalam dialog tersebut, Idah mengungkapkan bahwa BKKBN telah menyiapkan formulir dan tautan pendaftaran khusus bagi calon orang tua asuh yang dilengkapi dengan sistem pendampingan.

"Kami sangat menghargai kepedulian masyarakat yang ingin menjadi orang tua asuh. Namun akan lebih efektif jika semua terdata dengan baik untuk memudahkan evaluasi program," ujar Idah.

Ia menegaskan, bahwa program itu tidak sekadar memberikan bantuan finansial, tetapi juga mencakup pemantauan menyeluruh terhadap tumbuh kembang anak.

Wagub pertama perempuan Gorontalo itu menyoroti perlunya keterlibatan aktif penyuluh di tingkat desa, dan kecamatan untuk memastikan program berjalan optimal.

Beberapa kecamatan di Gorontalo sudah memulai inisiatif serupa, namun menurut Idah, masih diperlukan penyempurnaan sistem dan mekanisme pelaksanaannya.

"Tidak perlu mencari wilayah dengan angka stunting tinggi di tempat jauh. Jika di lingkungan sekitar kita ada anak yang mengalami stunting, langsung kita bantu," tegasnya seraya mencontohkan keberhasilan program di Popayato yang melibatkan PKK, DWP, dan organisasi perempuan lainnya.

Idah yang memiliki pengalaman menjadi orang tua asuh sejak 2008 juga mendorong partisipasi organisasi wanita seperti Dharma Wanita Persatuan (DWP) dan Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) dalam program ini.

Ia menekankan bahwa banyak perempuan hebat yang bisa berkontribusi dalam upaya penurunan angka stunting.

Selain itu, Idah juga menyoroti pentingnya edukasi gizi dan peran orang tua kandung dalam memenuhi kebutuhan gizi anak.

"Makanan bergizi tidak harus mahal, dengan kreativitas memanfaatkan pekarangan rumah pun bisa mencukupi kebutuhan gizi anak," tambahnya.

Sebagai informasi, Idah Syahidah telah menjadi orang tua asuh sejak tahun 2008, jauh sebelum program ini diresmikan oleh pemerintah.

 

 

 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Senin, 23 Juni 2025 | 17:43 WIB
Pemkot Ternate Luncurkan Program Genting untuk Cegah Stunting
  • Oleh MC KAB BANGGAI KEPULAUAN
  • Senin, 23 Juni 2025 | 14:19 WIB
Momentum Harganas ke-32, Pemkab Bangkep Gulirkan Program Makan Bergizi Gratis
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Minggu, 22 Juni 2025 | 13:53 WIB
Wagub Gorontalo Harapkan KNPI Jadi Mitra Strategis Pemerintah
  • Oleh MC KAB BULELENG
  • Minggu, 22 Juni 2025 | 13:18 WIB
Pemkab Buleleng Perkuat Peran Posyandu
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Minggu, 22 Juni 2025 | 07:02 WIB
Wagub Gorontalo Gaungkan Hidup Sehat tanpa Narkoba
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Sabtu, 21 Juni 2025 | 17:02 WIB
Wagub Turut Ambil Bagian BNN Run Boalemo 2025
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Sabtu, 21 Juni 2025 | 11:31 WIB
Pemprov Gorontalo Salurkan Bantuan Sandang dan Pendidikan untuk Anak LKSA