Festival Ojung 2025: Simbol Pelestarian Budaya dan Penggerak Wisata Sumenep

:


Oleh MC KAB SUMENEP, Senin, 19 Mei 2025 | 06:09 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 178


Sumenep, InfoPublik — Pemerintah Kabupaten Sumenep terus menguatkan sinergi antara pelestarian budaya dan pengembangan pariwisata melalui Festival Ojung 2025 yang digelar di Pantai Badur, Kecamatan Batuputih, Sabtu (17/5/2025).

Kegiatan ini bukan sekadar seremonial adat, tetapi menjadi strategi promosi wisata berbasis tradisi lokal. Dengan menjadikan Pantai Badur sebagai latar acara, pemerintah ingin memperkenalkan keindahan alam sekaligus kekayaan budaya yang menjadi identitas masyarakat Sumenep.

“Festival Ojung ini bukan hanya ajang pelestarian tradisi, tapi juga upaya kami untuk mengangkat potensi wisata Pantai Badur agar lebih dikenal luas, baik oleh wisatawan domestik maupun mancanegara,” kata Wakil Bupati Sumenep, KH. Imam Hasyim, di sela-sela kegiatan.

Ojung sendiri adalah tradisi saling pukul menggunakan rotan antara dua orang pemain. Meski tampak keras, tradisi ini sarat makna, seringkali digelar sebagai bagian dari ritual tolak bala atau memohon hujan di musim kemarau. Pukulan rotan bukan tentang kekerasan, tetapi penghormatan terhadap keberanian, ketangguhan, dan permohonan spiritual masyarakat desa.

Festival tahun ini diikuti oleh sepuluh pemain profesional yang telah diseleksi oleh Komunitas Ojung Sapo’ Angin, dengan melibatkan 14 desa se-Kecamatan Batuputih. Di lokasi juga digelar bazar UMKM dan pertunjukan musik tradisional, menjadikan festival ini sebagai ruang ekspresi budaya sekaligus penggerak ekonomi lokal.

Wakil Bupati menyatakan bahwa festival ini merupakan bagian dari visi pemerintah untuk menjadikan Pantai Badur sebagai salah satu objek wisata unggulan Sumenep. Dukungan penuh terhadap event-event kultural seperti ini diharapkan akan memberi multiplier effect terhadap sektor ekonomi, khususnya melalui keterlibatan pelaku UMKM dan partisipasi aktif masyarakat desa.

“Pariwisata yang berkembang bukan hanya tentang pemandangan indah, tapi juga tentang cerita dan budaya yang hidup di tengah masyarakat. Itulah yang membuat wisatawan datang dan kembali,” tegasnya.

Di tengah derasnya arus modernisasi, Wakil Bupati juga mengingatkan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga tradisi. Festival ini diharapkan dapat menjadi media edukatif, agar anak-anak muda Sumenep mengenal dan mencintai budaya daerahnya sendiri.

“Kalau mereka tidak mengenal budayanya sendiri, bagaimana bisa mencintai tanah kelahiran? Pelestarian budaya harus dimulai dari pemahaman,” tutupnya.

Festival Ojung 2025 bukan hanya pagelaran tradisi tahunan, tetapi telah naik level menjadi platform budaya yang mendukung ekosistem pariwisata dan ekonomi lokal. Kombinasi antara warisan leluhur dan inovasi promosi wisata inilah yang kini menjadi kekuatan baru Kabupaten Sumenep dalam menyambut era pariwisata berbasis kearifan lokal. (Yasik/Fer)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB SUMENEP
  • Selasa, 17 Juni 2025 | 14:51 WIB
KUA Kecamatan Kota Gelar Dialog Moderasi Beragama
  • Oleh MC KAB SUMENEP
  • Selasa, 17 Juni 2025 | 14:40 WIB
Disdik Sumenep Mulai Umumkan Pelaksanaan SPMB 2025/2026 Tingkat SD dan SMP
  • Oleh MC KAB SUMENEP
  • Selasa, 17 Juni 2025 | 14:37 WIB
Wujudkan Pesantren Ramah Anak, Kemenag Sumenep Gelar Rakor Lanjutan
  • Oleh MC KAB SUMENEP
  • Selasa, 17 Juni 2025 | 14:32 WIB
Wakil Bupati Sumenep Terima Penghargaan Pengembangan PDAM