Jemblem Crypsi, Kuliner Khas Lumajang yang Menjadi Oase di Era Serba Instan

:


Oleh MC KAB LUMAJANG, Minggu, 18 Mei 2025 | 21:33 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 92K


Lumajang, InfoPublik – Di tengah gempuran makanan cepat saji dan tren kuliner kekinian, kuliner tradisional tetap punya ruang istimewa di hati masyarakat. Salah satunya adalah Jemblem Crypsi, jajanan berbahan dasar singkong yang sukses mempertahankan eksistensinya di Kabupaten Lumajang.

Berlokasi di Jalan Veteran, tepat di depan pemandian umum yang juga legendaris, lapak kecil milik Nadiya (43) ini selalu ramai pengunjung. Aroma khas gorengan yang baru diangkat dari wajan menjadi magnet tersendiri, menarik siapa saja untuk mampir.

Jemblem ini bukan soal rasa saja, tapi juga kenangan. Dari kecil saya sudah makan ini, dan sekarang saya membuatnya untuk orang lain,” ungkap Nadiya sambil menggoreng adonan di rumah produksinya, Minggu (18/5/2025).

Jemblem Crypsi menyajikan inovasi unik yang renyah di luar, lembut di dalam. Hal ini dicapai berkat pemilihan singkong tua berkualitas tanpa tambahan tepung, serta teknik penggorengan khusus yang merupakan warisan keluarga.

Dengan harga hanya Rp1.000 per biji, jemblem ini digemari berbagai kalangan usia. Pelanggan membeli dalam jumlah besar untuk keluarga atau sebagai oleh-oleh khas Lumajang. Wisatawan pun turut penasaran, seperti Diah dari Surabaya, yang mengetahui tempat ini lewat media sosial.

“Benar-benar enak dan harganya ramah di kantong,” tuturnya.

Suasana tradisional di lapak Jemblem Crypsi semakin kental dengan alunan musik keroncong dan tembang Jawa. Tak sedikit pelanggan datang hanya untuk bernostalgia. “Dulu jemblem dijajakan keliling dengan pikulan. Kini saya bisa merasakannya kembali,” cerita Pak Sugeng (60), pelanggan setia.

Nadiya aktif mempromosikan produknya melalui media sosial, mengangkat nilai budaya dan sejarah di balik kuliner ini. “Saya tidak ingin jemblem hilang dari ingatan. Ini warisan nenek saya, dan harapannya bisa jadi warisan anak-anak saya,” ucapnya.

Lapak ini juga menjadi ruang belajar bagi mahasiswa yang tertarik pada pangan lokal. Nadiya membuka diri untuk berbagi ilmu, termasuk resep dan teknik membuat jemblem.

“Kalau bukan kita yang melestarikan, siapa lagi?” katanya dengan semangat.

Buka setiap hari mulai pukul 14.00 WIB hingga menjelang Maghrib, Jemblem Crypsi menjadi simbol ketahanan pangan dan kecintaan pada kearifan lokal. Lebih dari sekadar camilan, ia menyimpan nilai budaya yang layak diwariskan lintas generasi.

(MC Kab. Lumajang/Ard/An-m)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 13 Juni 2025 | 14:57 WIB
Komitmen Pemkab Lumajang: Layanan Publik Merata untuk Semua
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 13 Juni 2025 | 14:52 WIB
Bupati Lumajang Tegas Tertibkan Tambang Pasir Ilegal demi Keselamatan Warga
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 13 Juni 2025 | 14:48 WIB
Pemkab Lumajang Serius Garap Pembinaan Atlet dan Wisata Berbasis Budaya
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 13 Juni 2025 | 14:44 WIB
Pemkab Lumajang Prioritaskan Jalan Rusak, Bupati: Butuh Sinergi DPRD
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 13 Juni 2025 | 04:37 WIB
Gotong Royong Kunci Ketahanan Pertanian Desa