- Oleh MC KOTA PADANG
- Senin, 23 Juni 2025 | 15:01 WIB
:
Oleh MC KOTA PADANG, Kamis, 22 Mei 2025 | 17:50 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 216
Padang, InfoPublik – Optimisme terhadap perekonomian Sumatera Barat terus menguat. Di tengah tren positif pertumbuhan ekonomi daerah, minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal juga mengalami lonjakan signifikan. Data terbaru per Maret 2025 menunjukkan, jumlah investor pasar modal atau Single Investor Identification (SID) di Sumbar telah mencapai 200.741 orang, tumbuh 12,71 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Angka ini disampaikan oleh Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Barat, Roni Nazra, saat memaparkan kinerja sektor jasa keuangan triwulan I-2025 dalam jumpa pers bersama awak media di Padang, Rabu (21/5/2025).
“Capaian ini menggambarkan tingkat kepercayaan masyarakat Sumatera Barat terhadap pasar modal yang semakin tinggi, sejalan dengan pemahaman yang terus meningkat berkat edukasi keuangan yang masif,” ujar Roni Nazra.
Dari total SID tersebut, investor saham mendominasi pertumbuhan, yakni sebanyak 97.193 investor, tumbuh 21,01 persen (yoy). Kenaikan ini mengindikasikan bahwa masyarakat, terutama generasi muda, semakin aktif mengambil bagian dalam aktivitas pasar modal sebagai alternatif investasi jangka panjang.
“Peningkatan signifikan di segmen saham menunjukkan pergeseran perilaku keuangan generasi muda Sumbar yang mulai memprioritaskan instrumen investasi yang lebih produktif,” jelas Roni.
Sementara itu, jumlah investor reksa dana tercatat 189.799 SID, naik 12,65 persen (yoy). Diikuti oleh investor Surat Berharga Negara (SBN) yang mencapai 8.379 SID, tumbuh 13,18 persen (yoy). Meski relatif kecil, jumlah investor pada Efek Beragun Aset (EBA) juga tercatat ada 3 orang, yang menunjukkan keragaman pilihan investasi mulai merambah masyarakat.
Roni juga menekankan bahwa pertumbuhan jumlah investor pasar modal ini tidak terlepas dari perbaikan fundamental ekonomi Sumatera Barat. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sumbar pada triwulan I 2025 tumbuh 4,66 persen (yoy), yang mencerminkan stabilitas dan geliat positif perekonomian lokal.
“Pertumbuhan ekonomi ini memperkuat daya beli, mendorong literasi keuangan, dan membuka ruang bagi sektor keuangan untuk terus berkembang, termasuk pasar modal,” tuturnya.
Untuk menjaga tren pertumbuhan ini, OJK Sumbar terus menggencarkan edukasi keuangan kepada masyarakat, terutama di daerah-daerah yang sebelumnya belum tersentuh literasi investasi.
Selama Maret 2025, OJK mencatat pelaksanaan lebih dari 25 kegiatan edukasi langsung, serta belasan edukasi tidak langsung yang menyasar pelajar, mahasiswa, UMKM, hingga masyarakat umum.
“Pasar modal bukan lagi milik kelompok tertentu. Saat ini, dengan modal mulai dari puluhan ribu rupiah, siapa pun bisa menjadi investor. Tugas kami adalah memastikan masyarakat paham dan terlindungi dalam setiap keputusan keuangan,” pungkas Roni.
Dengan pencapaian ini, Sumatera Barat kian menegaskan diri sebagai salah satu provinsi yang progresif dalam penguatan literasi keuangan dan pertumbuhan pasar modal daerah. Ke depan, kolaborasi antarsektor diharapkan semakin kuat untuk menciptakan iklim investasi yang sehat, inklusif, dan berkelanjutan. (MC Padang/RA/Samsu Rizal / Rusdi PH / Agung H / Darma Surya)