Wagub Gorontalo Serukan Pentingnya Buku Fisik di Era Digital
: Wakil Gubernur Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie bersama Kepala Dinas Arpus, Rektor UNBITA, Basri Amin selaku penulis buku dam Prof Nani Tuloli, pada saat kegiatan bedah buku Menggerakkan Roda Zaman: Rujukan Sejarah Perempuan Gorontalo yang digelar di Kantor Kearsipan dan Perpustakaan, Kamis (22/5/2025). Foto – Nova Diskominfotik
Oleh MC PROV GORONTALO, Kamis, 22 Mei 2025 | 18:58 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 170
Kota Gorontalo, InfoPublik – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital, Wakil Gubernur Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie menegaskan bahwa buku fisik tetap memiliki nilai lebih dibandingkan bacaan digital.
Pernyataan itu disampaikan Idah Syahidah, usai menghadiri acara bedah buku dengan tema Menggerakkan Roda Zaman: Rujukan Sejarah Perempuan Gorontalo di Kantor Kearsipan dan Perpustakaan Daerah, Kamis (22/5/2025).
Idah Syahidah mengakui, bahwa generasi muda saat ini lebih banyak mengandalkan perangkat digital dan kecerdasan buatan (AI) untuk mengakses informasi.
Namun, ia menekankan bahwa perpustakaan dan buku cetak tidak boleh ditinggalkan.
"Secara pribadi, saya lebih menyukai buku fisik. Saya sering ke perpustakaan atau membeli buku karena bisa menandai bagian penting dengan stabilo dan menulis catatan langsung. Proses pemahaman jadi lebih cepat dibanding membaca di layar," ujarnya.
Wagub perempuan pertama Gorontalo itu juga menyoroti kelemahan media digital, seperti mudahnya informasi hilang atau sulit dilacak kembali.
"Kalau tidak hati-hati, tulisan di perangkat digital bisa terhapus atau susah ditemukan. Buku fisik memberikan pengalaman membaca yang lebih personal dan mendalam," tegaenya.
Di Gorontalo, minat terhadap buku fisik dinilai masih tinggi. Toko buku dan penerbit lokal terus menyediakan bacaan berkualitas untuk mempertahankan tradisi literasi. Idah berharap masyarakat tidak sepenuhnya beralih ke digital, melainkan menjadikannya sebagai pelengkap.
"Media digital penting untuk modernisasi, tapi buku tetap memiliki tempat istimewa bagi pencinta ilmu," tegasnya.
Acara bedah buku tersebut turut dihadiri oleh Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Ridwan Hemeto, Rektor Universitas Bina Taruna (UNBITA) Elis Rahma, penulis buku Basri Amin, akademisi Prof. Nani Tuloli, serta para pegiat literasi dan pustakawan se-Kabupaten/Kota Gorontalo.
(Mcgorontalo/echin)
/echin)
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber infopublik.id