- Oleh Eko Budiono
- Senin, 23 Juni 2025 | 09:16 WIB
: Wakil Gubernur Gorontalo Idah Syahidah didampingi Kepala Perwakilan BI Gorontalo dan stakeholder lainnya, saat membuka kegiatan Pekan ekonomi dan keuangan syariah (Eksyar) dengan transformasi ekonomi dan keuangan digital (EKD) atau Festival Pesona Tameto tahun 2025, di Taman Budaya, Limboto, Jumat, (23/5/2025). Foto – Nova Diskominfotik
Oleh MC PROV GORONTALO, Jumat, 23 Mei 2025 | 21:18 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 234
Kabupaten Gorontalo, InfoPublik – Kabupaten Gorontalo menjadi pusat perhatian saat Bank Indonesia (BI) Perwakilan Gorontalo menggelar Festival Pesona Tameto 2025. Acara tahunan itu berhasil memadukan penguatan ekonomi dan keuangan syariah (Eksyar) dengan transformasi ekonomi dan keuangan digital (EKD), digelar secara meriah di Taman Budaya Limboto, Jumat (23/5/2025).
Turut hadir Wakil Gubernur Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie, menandakan dukungan penuh pemerintah daerah terhadap inisiatif ini.
Kepala Perwakilan BI Gorontalo, Bambang Setya Permana, menegaskan bahwa kolaborasi ini adalah jawaban atas tantangan perkembangan zaman.
Menurutnya, ekonomi syariah harus beradaptasi dengan teknologi digital agar tetap relevan dan inklusif. "Kami ingin mendorong ekonomi syariah semakin digital. Karena itu, tahun ini kami padukan Pekan Ekonomi Syariah dengan Festival Ekonomi dan Keuangan Digital," ujar Bambang.
Festival itu memiliki tiga tujuan utama. Pertama, mendorong digital halal lifestyle di kalangan konsumen dan generasi muda, sekaligus meningkatkan literasi ekonomi syariah dan digitalisasi.
Kedua, memperkuat ekosistem halal Gorontalo secara menyeluruh, dari hulu ke hilir. "Ketiga, kami ingin mempererat konektivitas antara pelaku usaha syariah dengan lembaga pembiayaan, termasuk perbankan syariah dan Pegadaian Syariah," tambah Bambang.
Wakil Gubernur Gorontalo, Idah Syahidah, menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan acara ini.
Ia berharap, Pesona Tameto bisa menjadi agenda tahunan yang berkelanjutan. "Kegiatan ini bukan hanya meningkatkan literasi masyarakat tentang ekonomi syariah dan gaya hidup halal, tetapi juga menjadi sarana strategis membangun sinergi antara kebijakan, program, dan pelaku usaha,"ujarnya.(mcgorontaloprov/echin)