- Oleh MC KAB NAGAN RAYA
- Selasa, 8 Oktober 2024 | 16:22 WIB
: Petugas keamanan melakukan persiapan pengamanan acara pembukaan PON XXI Aceh-Sumut 2024 di GOR Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Aceh, Senin (9/9/2024). PON XXI Aceh-Sumut 2024 mempertandingkan sebanyak 65 cabang olahraga yang melibatkan hampir 13.000 atlet dari 38 provinsi dan berlangsung pada 9-20 September 2024. (Infopublik/Amiri Yandi)
Oleh Wahyu Sudoyo, Selasa, 10 September 2024 | 17:24 WIB - Redaktur: Untung S - 145
Jakarta, InfoPublik – Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatra Utara (Sumut) 2024 menerapkan teknologi CCTV canggih dengan fitur identifikasi wajah atau face recognition dari Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk meningkatkan keamanan selama event olahraga nasional tersebut. Langkah ini menandai terobosan dalam pengamanan event berskala besar dengan teknologi yang lebih maju.
Teknologi kamera pengawas yang dipasang di area pertandingan itu memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi Nama dan Nomor Induk Kependudukan (NIK) pelaku kejahatan atau orang yang dicurigai, dengan tingkat akurasi hingga 90 persen. Fitur ini memungkinkan petugas keamanan untuk segera mendeteksi dan menangani potensi ancaman secara real-time.
"Jika ada wajah yang mencurigakan, kami dapat melakukan zoom dan melihat identitasnya langsung di layar, termasuk nama dan NIK. Ini adalah upaya proaktif kami untuk meminimalkan ancaman dan tindakan kriminal di area PON," ungkap Kepala Posko Command Center Pengamanan PON XXI Kepolisian Daerah (Polda) Sumut, Kompol Agung, di Media Center PON XXI Sumut, Hotel Santika Dyandra, Medan, Sumatra Utara, Senin (9/9/2024).
Menurut Kompol Agung, hingga saat ini, 25 unit CCTV Face Recognition telah terpasang di beberapa arena pertandingan di Sumatra Utara dari total 38 arena. Salah satu lokasi utama pemasangan CCTV ini adalah Stadion Baharoeddin Siregar, Deli Serdang, yang menjadi tempat upacara pembukaan PON XXI, disiarkan langsung bersama dengan Provinsi Aceh.
"Inovasi ini memberikan kemampuan baru dalam sistem pengamanan nasional, memungkinkan pelacakan dan penindakan lebih cepat terhadap pelaku kejahatan,” tambahnya.
Kompol Agung juga menjelaskan bahwa teknologi ini tidak hanya untuk pengamanan acara, tetapi juga bisa digunakan untuk melacak orang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
"Jika ada permintaan pencarian DPO, kami dapat langsung memantau lokasi-lokasi yang dipasangi sistem CCTV ini, sehingga efektivitas dalam menjaga keamanan dapat lebih ditingkatkan," kata dia.
Ia menambahkan, penggunaan CCTV Face Recognition ini memungkinkan penanganan yang lebih cepat terhadap potensi gangguan, mulai dari tindakan anarkis penonton hingga insiden yang mungkin sulit ditangani langsung di lapangan. Data yang direkam oleh sistem ini juga dapat digunakan sebagai bukti pendukung dalam tindakan lebih lanjut.
“Dengan bantuan teknologi terkini, Polri memastikan bahwa PON XXI ini berlangsung aman, tertib, dan lancar, sehingga masyarakat serta peserta dapat menikmati pertandingan tanpa khawatir akan keamanan,” pungkas Kompol Agung.