- Oleh MC KAB NAGAN RAYA
- Sabtu, 5 Oktober 2024 | 07:56 WIB
: Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Indonesia Beladiri Campuran Amatir Mixed Martial Art (IBCA MMA), Maraden Lumbantoruan. (Foto: Tangkapan Layar Youtube Media Center PON XXI Wilayah Sumut)
Oleh Tri Antoro, Sabtu, 14 September 2024 | 07:10 WIB - Redaktur: Untung S - 255
Medan, InfoPublik - Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatra Utara (Sumut) menghadirkan sebuah kesempatan berharga bagi penggemar olahraga untuk mengenal lebih dalam tentang Mixed Martial Arts (MMA). Acara eksibisi MMA yang berlangsung dari 16 hingga 19 September 2024 di GOR Lanud Suwondo, Medan, bertujuan untuk menarik perhatian dan meningkatkan minat masyarakat terhadap olahraga bela diri ini.
Eksibisi MMA itu menampilkan 246 atlet dari 28 provinsi di seluruh Indonesia, menjanjikan pertandingan yang penuh aksi dan spektakuler. Meskipun tidak termasuk dalam kategori resmi perebutan medali, acara ini memberikan platform bagi para penggemar dan calon atlet untuk menyaksikan langsung pertandingan MMA dengan kualitas internasional.
Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Indonesia Beladiri Campuran Amatir Mixed Martial Art (IBCA MMA), Maraden Lumbantoruan, mengungkapkan bahwa acara ini adalah kesempatan emas untuk menyebarluaskan informasi mengenai MMA secara masif. "Dari PON, kami bisa memperkenalkan MMA kepada publik dengan lebih luas," ujarnya di Media Center PON XXI, Kota Medan, Jumat (13/9/2024).
Maraden menekankan bahwa meskipun MMA terlihat ekstrem, olahraga ini sangat aman. "Seluruh aspek keselamatan telah dipersiapkan dengan baik sesuai dengan standar ketat yang ditetapkan oleh International Mixed Martial Arts Federation (IMMAF)," tambahnya. Setiap pertandingan menggunakan perlengkapan standar internasional, termasuk oktagon, yang serupa dengan yang digunakan dalam kompetisi UFC atau One Pride. Eksibisi ini diadakan di dua oktagon dengan 15 kelas pertandingan berbeda.
Dalam kesempatan itu, Maraden juga menjelaskan bahwa menjadi atlet MMA memerlukan keterampilan di minimal tiga disiplin seni bela diri. "Seorang atlet harus menguasai teknik bertarung di berbagai posisi untuk berkembang hingga level profesional. Oleh karena itu, pengurus pusat MMA akan terus melakukan pembinaan untuk memastikan atlet dapat berkembang secara menyeluruh," tegasnya.
Maraden optimis bahwa banyak atlet baru dari berbagai daerah, termasuk Sumut, akan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. "Kami berharap dukungan dari semua pihak, termasuk instansi olahraga bela diri di Indonesia, untuk membantu IBCA MMA dalam melahirkan atlet dan pelatih berprestasi," ujarnya.
Setelah PON, IBCA MMA berencana mendatangkan narasumber dari IMMAF untuk melatih wasit, juri, dan pelatih. Mereka juga akan mengumpulkan seluruh pelatih dari berbagai provinsi untuk pembinaan khusus, guna memastikan pengembangan MMA di Indonesia dapat merata. "Indonesia masih kekurangan pelatih berkualitas, terutama dalam teknik bertarung di ground. Dengan pelatihan tambahan, kami berharap dapat meningkatkan keterampilan pelatih dan atlet di bidang ini," pungkas Maraden.