:
Oleh Dian Thenniarti, Senin, 13 Agustus 2018 | 23:15 WIB - Redaktur: Juli - 1K
Jakarta, InfoPublik - Kepala Subdirektorat Angkutan Orang, Direktorat Angkutan dan Multimoda, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Syafrin Liputo mengimbau, dengan adanya kebijakan dari aplikator, para pengemudi Ojek Online tidak melakukan demo saat Asian Games 18 Agustus 2018 nanti.
Menurut Syafrin, Kemenhub terus membuka ruang diskusi antara aplikator dan driver online.
Dia mengemukakan, kedua aplikator, baik Gojek dan Grab telah memenuhi tuntutan batas tarif yang diminta pengemudi. Sebelumnya, Grab telah menyatakan kenaikan tarif perjalanan pendek menjadi Rp2.300.
"Ini merupakan kabar gembira bagi mitra pengemudi, tuntutannya telah dipenuhi, terlebih Gojek menyediakan program khusus untuk memanjakan mitra pengemudi, serta adanya program khusus yang memudahkan driver untuk memperoleh penghasilan tambahan. Kami berharap ancaman demo pada 18 Agustus nanti tidak jadi dilakukan," ujar Syafrin, Senin (13/8).
Chief of Corporate Affair Gojek Nila Marita dan Chief Public Policy and Government Relations Gojek Shinto Nugroho menyatakan tarif yang diterima driver Gojek yang tertinggi di industri.
Menurut mereka, tarif rata-rata driver jarak dekat di luar jam sibuk Rp2.200-Rp3.300 per kilometer. "Kami pastikan tarif kami yang tertinggi tapi tetap kompetitif, dan mitra mendapat yang terbaik dan layak," ujar mereka.
Selain menjelaskan mengenai tarif, Gojek menjabarkan tiga program yang dirancang khusus, yakni Program Spesial Tujuh Belasan, yaitu kemudahan penghasilan tambahan, kemudahan ganti oli, dan kemudahan tutup poin.
Oleh karena itu, Gojek juga berharap mitra dapat lebih aktif dalam masa 17 Agustusan ini untuk mengikuti program tersebut daripada menyuarakan aksi protes, terlebih tuntutan pengemudi tentang tarif telah dipenuhi oleh aplikator.
Disampaikan pada Senin (13/8) sore, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat), Kemenhub duduk bersama Gojek menjelaskan perubahan tarif yang dilakukan oleh Gojek dalam konferensi pers.
