Kemenristekdikti Luncurkan Prodi PPG Mulai 1 Juni 2017

:


Oleh Astra Desita, Rabu, 31 Mei 2017 | 21:36 WIB - Redaktur: Juli - 703


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi meluncurkan program studi pendidikan profesi guru (PPG) mulai besok Kamis, 1 Juni 2017 bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila.

Prodi PPG dilakukan untuk meningkatkan mutu guru dan pendidikan di Indonesia dan juga untuk menutupi kekurangan 91 ribu guru SMK di Indonesia.

“Peluncuran prodi (program studi) ini untuk menyesuaikan pendidikan profesi dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,” tutur Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti Patdono Suwignjo, saat acara Peluncuran Program Studi Pendidikan Profesi Guru, di Gedung Kemenristekdikti Senayan Jakarta, Rabu (31/5) malam.

Menurut Patdono, pendidikan profesi sesuai amanat undang-undang harus melibatkan organisasi profesi. Namun, selama ini, PPG tidak melibatkan organisasi profesi, tetapi hanya instansi tertentu yang ditunjuk sebagai penyelenggaranya.

“Prodi ini dapat diselenggarakan oleh LPTK baik negeri maupun swasta yang memenuhi persyaratan yaitu harus terakreditasi lembaga dan prodi S-1-nya. Bisa akreditasi A atau B. Kalau C, ya tidak bisa,” tegasnya.

Patdono mengatakan, proses penyelenggaraan prodi PPG diuraikan dengan rinci dalam Pedoman Penyelenggaraan prodi PPG. Kedua pedoman tersebut menjadi rujukan operasional penyelenggaraan prodi PPG bagi LPTK yang berpartisipasi.

Patdono melanjutkan, sarjana pendidikan dan sarjana berbagai bidang ilmu dapat menjadi mahasiswa prodi PPG. Seleksi tes masuk dilakukan secara nasional dengan panitia lokal di masing-masing LPTK.

Prioritas pada 2017 ini adalah untuk calon guru produktif di SMK dengan batas usia 28 tahun, sedangkan lama pendidikan adalah satu tahun atau dua semester. "Satu semester untuk lokakarya pengembangan bahan dan perangkat pembelajaran sedangkan satu semester lagi untuk program pengalaman lapangan di sekolah," tuturnya.

Setelah mengikuti PPG guru akan memperoleh sertifikat yang menyatakan kewenangannya untuk mengajar pada jenjang pendidikan yang ditetapkan. "Sebaik-baiknya mutu pendidikan nasional Indonesia adalah sebaik-baiknya mutu guru," ujar Patdono.

Dalam hal ini PPG memegang peran sangat strategis dalam peta pendidikan nasional Indonesia. "Kita percaya bahwa PPG merupakan investasi Pemerintah Indonesia yang sangat penting untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional dan membangun bangsa. Mari kita dukung dan jaga bersama prodi PPG ini," katanya.

Patdono  menegaskan prodi ini akan memberikan tambahan kompetensi calon guru dalam mengajar, sama halnya keprofesian insinyur, dokter, dan lainnya, dengan biaya prodi PPG persemester sebesar Rp10juta. "Jadi harusnya guru ini bangga dengan ikut prodi PPG," pungkas Patdono