BNPT Apresiasi Empat Tahun Kolaborasi Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

: Kegiatan Southeast Asia Regional Seminar on EU Engagement in Counter Terrorism and P/CVE: Progress and Evolving Priorities for 2025-2028 di Bogor (Biro Perencanaan, Hukum dan Humas BNPT)


Oleh Wahyu Sudoyo, Jumat, 26 April 2024 | 12:58 WIB - Redaktur: Untung S - 146


Jakarta, InfoPublik – Program-program kerja sama penanggulangan terorisme dan ekstremisme kekerasan yang dilakukan dengan Pemerintah Indonesia dengan Uni Eropa (UE) sejak 2021 atau selama sempat tahuh, diapresiasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

"Saya sampaikan apresiasi sebesar - besarnya bagi Uni Eropa" kata Deputi Bidang Kerjasama Internasional BNPT, Andhika Chrisnayudhanto, dalam keterangannya terkait Kegiatan Southeast Asia Regional Seminar on EU Engagement in Counter Terrorism and P/CVE: Progress and Evolving Priorities for 2025-2028 di Bogor, seperti dikutip pada Jumat (26/4/2024).

Andhika menjelaskan, kerja sama dengan Uni Eropa tersebut antara lain dalam pengembangan kapasitas dalam pencegahan pendanaan terorisme sejak 2021, yang beriringan dengan dengan upaya Indonesia untuk menjadi anggota Financial Action Task Force (FATF), pemberdayaan perempuan dan keluarga, termasuk penanganan anak; dan deradikalisasi, rehabilitasi dan reintegrasi.

Kegiatan seminar regional itu diharapkan menjadi sarana melihat perkembangan terorisme dan mengidentifikasi program-program berikutnya yang diperlukan, baik pada tingkat nasional maupun regional.

"Pertemuan ini juga merupakan saat yang tepat bagi kami untuk mengidentifikasi program penanggulangan terorisme dan ekstremisme kekerasan berikutnya yang dibutuhkan oleh Indonesia dan kawasan berdasarkan situasi dan tantangan saat ini. Terkait kawasan, dokumen Plan of Action to Implement ASEAN-EU Strategic Partnership (2023-2027) kiranya dapat menjadi rujukan pengembangan program, " jelasnya.

Sementara itu, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Denis Chaibi, mengatakan Indonesia menjadi negara percontohan atau role model upaya penanggulangan terorisme dan Uni Eropa ingin belajar dari Indonesia.

"UE sangat ingin belajar dari Indonesia, karena Indonesia memiliki kompetensi baik dalam penanggulangan terorisme dan ekstremisme kekerasan yang mengedepankan prinsip HAM dan penegakan hukum sambil tetap mengedepankan rule of law," tandas Denis Chaibi.

Sekedar informasi, komitmen program kerja sama penanggulangan terorisme dan ekstremisme kekerasan Uni Eropa dengan Indonesia dan ASEAN  tertuang dalam EU CT-P/CVE  Activity Plan for Indonesia and the Region 2021-2024”. Activity Plan tersebut  diluncurkan di Jakarta pada 5 Juli 2021.

Acara seminar dihadiri sekitar 50 peserta yang berasal dari Indonesia dan kawasan. Seminar membahas berbagai topik diskusi, diantaranya mengenai perkembangan situasi terorisme di kawasan, penanganan terorisme asing (FTF), dampak perkembangan teknologi terhadap terorisme, dan sebagainya.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Selasa, 23 April 2024 | 21:29 WIB
Kepala BNPT: Perkembangan Ideologi Terorisme Perlu Terus Diwaspadai
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Senin, 22 April 2024 | 08:29 WIB
BNPT Lakukan Tiga Tahap Pengamanan World Water Forum ke-10