Ketua Panas AM IMF-WBG 2018: Indonesia Lahan Subur Investasi

:


Oleh Gusti Andry, Sabtu, 13 Oktober 2018 | 17:43 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 472


Nusa Dua, InfoPublik -Ajang Annual Meetings International Monetary Fund-World Bank Group (AM IMF-WBG) 2018 dioptimalkan untuk  menarik minat investor masuk ke Indonesia.

"Indonesia menjadi lahan subur untuk investasi strategis. Pasalnya arah pembangunan Indonesia saat ini telah berubah," kata Menko Kemaritiman Luhut B Pandjaitan, yang secara khusus menyempatkan diri melihat langsung aktivitas Joint Editors Icom Center, Sabtu (13/10).

Sebelumnya, dalam  Joint Seminar with S&P on Infrastructure and Sustainable Financing and Asia Sovereign Rating Outlook di Nusa Dua Bali,  Jumat (12/10). “Kami akan memberikan investasi yang menguntungkan bagi semua. Skemanya melalui blended finance. Ini wadah khusus yang menampung pendanaan dari berbagai sumber. Tujuannya, khusus untuk mendukung pembangunan berkelanjutan," kata Ketua Panitia Nasional AM IMF-WBG 2018.

Saat ini pemerintah telah berfokus pada pengembangan infrastruktur konektivitas. Dimana pemerataan pembangunan menjadi fokus pemerintahan Presiden Joko Widodo. "Dulu pembangunan terpusat di Jawa dan Sumatera Saja. Kini seluruh Indonesia, dari Sabang Sampai Merauke dipercepat pembangunan infrastukturnya," terang Luhut.

Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu untuk menekan biaya logistik sehingga menurunkan harga barang di daerah luar Jawa.

Hal paling mudah dilihat adalah pembangunan jalan tol lintas Sumatera sejauh 2.700 km. Atau pun pembukaan jalan baru sepanjang 1.920 km di sepanjang perbatasan Kalimantan. Bukan saja aksesibilitas darat, aksesibilitas udara pun menjadi prioritas begitu juga aksebilitas laut. Semuanya menjadi fokus bersama.

"Bandara Wamena itu dulu terminalnya kecil. Kini telah bertransformasi menjadi bandara berstandar internasional. Begitu juga pelabuhan. Lima pelabuhan besar kita bangun untuk memperkuat akses maritim. Dari mulai Kuala Tanjung, Tanjung Priok, Tanjung Perak, Makasar, dan Bitung," terang Luhut.
Dengan perkembangan itu Menko minta investor tidak ragu "Silakan datang dan bawa investasi ke Indonesia”.