Sukses AM IMF-WB 2018, Indonesia Naikkan Standar Penyelenggaraan

:


Oleh Gusti Andry, Minggu, 14 Oktober 2018 | 09:42 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 587


Nusa Dua, InfoPublik – Kepanitaan Nasional  Annual Meeting Annual Meetings International Monetary Fund-World Bank Group (AM IMF-WBG) 2018 memberi ekpektasi internasional terhadap kemampuan negara tuan rumah dalam menyelenggarakan kegiatan sejenis.

“Standar penyelenggaraan pertemuan seperti IMF-WB itu pasti harus ditingkatkan, karena apa yang sudah diberikan Indonesia di sini ini betul-betul berkelas,” ujar Menko Kemaritiman  di Bali Art, Sabtu (13/10).

Di tempat yang sama Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan dua tahun yang akan datang Maroko akan menjadi tuan rumah dan mereka mendapatkan tekanan,  karena standar Indonesia menjadi sangat-sangat tinggi. “Mereka sangat khawatir, bahkan Saudi Arabia yang akan menjadi host untuk G20 melakukan observasi. Mereka merasa kagum,” ungkap Sri Mulyani.

Menjelang penutupan kegiatan ini, Minggu (14/10), pujian dari berbagai pihak terus mengalir. Tidak ada satu peserta pun yang tidak memuji keberhasilan Indonesia sebagai tuan rumah. “ Well done, semua bagus sekali di luar ekspektasi kami! Kami tidak membayangkan begitu semua rapinya, tidak ada terlambat, acara semua tepat waktu. Selamat!” ungkap Luhut menceritakan kembali pujian dari Managing Director IMF Christine Lagarde saat duduk bersebelahan di acara Host Country Reception.

Pujian serupa juga datang dari pihak investor yang juga menjadi peserta AM IMF-WB. “Sampai tadi saya masih ketemu chairman-nya Standard Charterded Bank dan City Bank. Mereka memberikan apresiasi luar biasa. Dan mereka bilang belum pernah kami mengikuti suatu konferensi sebesar ini yang beribu-ribu kali lebih bagus daripada yang pernah kami ikuti. Indonesia sekarang sudah masuk di kelas dunia,” lanjutnya.

“Karena mereka mengalami seperti pertemuan di Lima itu bagaimana semrawutnya, jauh sama sekali tidak bisa dibandingkan,” beber Menko Luhut mengenai Indonesia yang dinilai lebih baik dalam hal memberikan jaminan keamanan, ketepatan waktu setiap sesi acara, serta ketertiban dan kenyamanan lalu lintas.

Kesuksesan ini berdampak lebih jauh terhadap kepercayaan internasional untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Sesuatu yang sangat dibutuhkan negara di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global sampai beberapa tahun ke depan. “Ya kami akan kerja. Kalau melihat kerja kalian seperti ini,” ujar Luhut.

AM IMF-WB 2018 di Bali diklaim menjadi yang terbesar sepanjang sejarah. Hal ini dapat dilihat dari jumlah peserta yang begitu besar. “Kami catat di sini tepatnya 36.619 orang yang hadir,” kata Luhut mengenai angka faktual peserta yang hampir 2 kali lipat di atas asumsi pemerintah sebelumnya yakni 19.000 orang.

“Pastilah dampaknya lebih dari 6,54%,” prediksinya  mengenai angka pertumbuhan ekonomi Bali yang akan berada di atas nasional.

Salah satu penyumbang ekonomi datang dari sektor pariwisata. Sebagian peserta disinyalir melanjutkan kunjungannya di Bali untuk melancong. “Turis asing hampir 3.000 orang yang pergi ke berbagai tempat, ada yang ke Bali, Lombok, Mandalika, Gili Trawangan, ada juga yang pergi ke Labuan Bajo, Komodo, malah ke kampung saya juga ada ke Toba sana,” terangnya.

“Saya monitor sekarang ini sebagian delegasi ini ada di Bangli di desa kuno di Penglipuran, ada ke Ubud, ada ke Kintamani, ada ke Tanah Lot. Jadi ke mana-mana. Jadi selain menikmati suasana pertemuan juga menikmati destinasi wisata. Ini buat kami adalah promosi gratis buat Bali,” tambah

Sementara itu, Gubernur Bali I Wayan Koster yang juga menjelaskan  Bali  menikmati promosi gratis kepada para peserta yang berasal dari 189 negara.  “Kami betul-betul berterimakasih kepada Bapak Menko Maritim, pemeritah pusat yang telah memberikan kepercayaan sebagai tempat jalannya acara ini,” katanya.