BI: Islamic Social Finance Harus Dioptimalkan

:


Oleh lsma, Minggu, 14 Oktober 2018 | 13:51 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 1K


Nusa Dua, InfoPublik - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menghadiri seminar Mainstreaming Islamic Finance into Global Initiatives pada ajang Pertemuan Tahunan IMF WBG di BICC, Minggu (14/10).

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur BI menegaskan perlunya upaya untuk mengoptimalkan keuangan Islamic social finance untuk mencapai pertumbuhan yang inklusif.

Menurut Gubernur BI, prinsip keuangan Islam sangat cocok dalam aktivitas Sustainable Development Goals (SDG's) dan inklusi keuangan, serta pengembangan usaha kecil dan menengah.

“Kami di BI bersama IDB, Baznas, telah membuat zakat core initiative pada bulan Mei 2016. Ini perlu regulasi yang terintegrasi. Inisiatifnya dikenalkan di seluruh dunia, termasuk Indonesia” ujar Gubernur BI.

Sementara itu, Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah BI Anwar Bashori menjelaskan bahwa Islamic finance itu terbagi dua, Islamic Commercial Finance yang terdiri dari banking, insurance. Kemudian ada Islamic Social Finance, antara lain waqaf, zakat dan infaq.

"Islamic Social Finance memiliki potensi yang besar, seperti wakaf, bila dikelola dengan baik wakaf bisa menghasilkan multiplier efek yang besar. Bisa untuk pembangunan, bisa beli sukuk negara yang nantinya akan membantu pembangunan infrastruktur," kata Anwar.

Menurut Anwar, Islamic Social Finance, dalam hal ini waqaf, sudah menjadi bagian dari pembangunan Indonesia. Waqaf saat ini sudah bisa menjadi alternatif pembiayaan dalam membangun infrastruktur .

"Karena itulah, dengan potensi yang begitu besar, Islamic Finance di Indonesia harus terus dioptimalkan dan dikembangkan," kata Anwar.