Status Gunung Ruang Turun, Warga Masih Dilarang Masuk Kampung Pumpente dan Laingpatihe

: Warga dilarang memasuki wilayah terdampak erupsi Gunung Ruang diantaranya, Kampung Pumpente Kabupaten Sitaro/ dok. BNPB.


Oleh Jhon Rico, Kamis, 25 April 2024 | 20:46 WIB - Redaktur: Untung S - 127


Jakarta, InfoPublik - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus mendampingi Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) meskipun status aktivitas vulkanik Gunung Ruang turun dari ‘awas’ (level IV) menjadi ‘siaga’ (level III). Penurunan status tersebut berlaku sejak Senin, 22 April 2024 pukul 09.00 WITA.

Pendampingan BNPB kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sitaro di antaranya untuk memastikan keselamatan warga, khususnya yang tinggal di Pulau Ruang.

Sosialisasi dilakukan pemerintah daerah dengan memasang rambu yang menginformasikan larangan untuk memasuki Kampung Pumpente dan Kampung Laingpatehi, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut), yang berada di dalam radius 4 km atau berada di kaki Gunung Ruang.

Deputi Logistik Peralatan BNPB. Lilik Kurniawan bersama jajaran, BPBD Provinsi Sulut dan BPBD Kabupaten Sitaro dengan menggunakan Kapal Motor Kabupaten Biaro memantau langsung daerah yang sudah dipasang rambu.

Pada pemantauan dari atas kapal, masih terlihat penduduk setempat yang menyelamatkan barang dari sisa erupsi.

“Rambu atau tanda larangan tersebut merupakan sarana sosialisasi kepada masyarakat agar tidak memasuki lagi Kampung Pumpente dan Laingptehi yang masuk dalam radius kawasan rawan bencana,” kata Lilik dalam keterangan yang diterima InfoPublik, Kamis (25/4/2024).

Sekretaris Daerah Kabupaten Sitaro pun telah membentuk tim verifikasi data pengungsi yang melibatkan organisasi perangkat daerah terkait dan Kapitalau (kepala desa) untuk mendata pengungsi Kabupaten Sitaro.

Rincianya adalah 14.045 jiwa terdampak di antaranya, 6.842 laki-laki dan 7.044 perempuan.

Sedangkan total warga mengungsi sebanyak 6.125 jiwa, dengan rincian 2.943 laki-laki dan 3.182 Perempuan yang tersebar di 13 titik.

Penanganan pengungsi selanjutnya akan dipisahkan menjadi dua bagian. Pengungsi yang berasal dari Pulau Ruang akan dısatukan dalam satu tempat di gedung Balai Latihan Kerja (BLK).

Pengungsi yang berasal dari Pulau Tagulandang tersebar di rumah sanak famili atau masih bertahan di rumahnya.

Kendala yang dihadapi pada pengungsian tersebar di rumah saudara atau rumah sendiri itu atap yang berlubang akibat lontaran batu Gunung Ruang pekan lalu.

Sampai saat ini tercatat kerugian materiil yang terdampak antara lain 3.331 unit rumah, 31 unit sarana ibadah , 11 unit perkantoran, 21 unit sarana pendidikan dan 5 unit sarana kesehatan. Sedangkan jumlah rumah rusak sebanyak 363 unit.

Saat ini gudang di dermaga Tagulandang sudah dilakukan pembersihan dan pembenahan gudang yang dilakukan oleh BPBD dan anggota Korem.

Gudang itu dipakai untuk memindahkan bantuan logistik dan peralatan dari BLK yang sebelumnya menjadi gudang.

Tempat itu nantinya akan disiapkan untuk lokasi pengungsian pendudukan Gunung Ruang.

Sementara itu, BNPB telah memberikan bantuan tahap 1 ke pemerintah daerah, antara lain operasional dana siap pakai Rp350 Juta, seng 10.000 lembar, tenda pengungsi 5 set, tenda keluarga 100 unit, light tower 4 unit, dan genset 4 unit.

Kemudian, sembako 300 paket, makanan siap saji 300 paket, hygiene kit 300 paket, matras 300 , selimut 300 lembar, kasur lipat 150 lembar, masker 300 boks, velbed 50 unit, toilet portable 10 paket, survival kit pengungsi 300 paket, dan terpal sebanyak 320 lembar.

Sedangkan untuk bantuan tahap 2 sedang berada dalam perjalanan pengiriman ke Tagulandang.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Jhon Rico
  • Sabtu, 4 Mei 2024 | 19:15 WIB
BPBD Soppeng Lakukan Pendataan Korban Banjir di Lima Kecamatan
  • Oleh Jhon Rico
  • Sabtu, 4 Mei 2024 | 19:00 WIB
Update, 2.052 KK Terdampak Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu
  • Oleh Jhon Rico
  • Sabtu, 4 Mei 2024 | 18:45 WIB
BNPB: Banjir di Kabupaten Wajo Rendam 33 Desa
  • Oleh Jhon Rico
  • Sabtu, 4 Mei 2024 | 15:35 WIB
Petugas BPBD Berjibaku Tangani Banjir di Sidenreng Rappang