Program Motis 2024 Layani 12 Ribu Lebih Motor Pemudik

: Penumpang kereta api di stasiun/Foto: BKIP Kemenhub


Oleh Putri, Jumat, 19 April 2024 | 22:55 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 68


Jakarta, InfoPublik - Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Risal Wasal mengatakan Program Angkutan Motor Gratis (Motis) 2024 berhasil angkut 12.733 unit motor pemudik.

Jumlah tersebut merupakan angka akumulasi sementara sampai dengan tanggal 19 April 2024, dengan rincian total motor terangkut saat arus mudik mencapai 4.774 unit dan 6.343 unit saat arus balik.

"Sementara untuk arus contraflow kami berhasil angkut 1.616 unit motor sehingga jika ditambahkan, total sementara selama angkutan motis sebesar 12.733 motor,” kata Risal saat hadiri Penutupan Posko Terpadu Angkutan Lebaran 1445 H pada Jumat (19/4/2024).

Selain mengangkut motor, program Motis 2024 juga telah berhasil mengangkut 43.365 penumpang, dengan rincian untuk arus mudik dan arus balik sebesar 28.915, serta 14.450 penumpang untuk arus contraflow pada masa mudik dan balik.

Adapun puncak penyelenggaraan Motis 2024 adalah pada tanggal 5 April 2024 untuk arus mudik dengan 928 unit motor. Sedangkan untuk arus balik ada pada tanggal 16 April 2024 dengan 839 unit motor terangkut.

“Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh peserta yang sudah berpartisipasi dan mendukung program Motis 2024. Masukan dan saran yang kami terima akan ditampung untuk jadi bahan evaluasi kami,” kata Risal.

Program Angkutan Motor Gratis (Motis) merupakan program tahunan yang diselenggarakan oleh DJKA Kementerian Perhubungan sebagai implementasi instruksi Presiden untuk menekan angka pemudik yang menggunakan sepeda motor.

Tahun ini, program Motis 2024 diselenggarakan dari tanggal 2-19 April 20204, dengan masa pendaftaran dibuka pada 4 Maret hingga 18 April 2024.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Dian Thenniarti
  • Jumat, 3 Mei 2024 | 10:43 WIB
Hanya Bandara Sam Ratulangi yang Masih Ditutup Imbas Erupsi Gunung Ruang
  • Oleh Putri
  • Rabu, 1 Mei 2024 | 22:40 WIB
Menko PMK: SMK Harus Reorientasi Jurusan