Kabupaten Indramayu Jadi Miniatur Hilirisasi Sektor Perikanan

:


Oleh Putri, Kamis, 17 Agustus 2023 | 18:38 WIB - Redaktur: Untung S - 153


Jakarta, InfoPublik – Program hilirisasi yang melibatkan pelaku koperasi dan UKM, khususnya sektor perikanan sudah digulirkan pemerintah. Ini 100 persen produk asli Indonesia, karena mampu menguasai sektor hulu hingga hilir.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki melalui keterangan resmi yang dikutip InfoPublik Kamis (17/8/2023) mengatakan pihaknya akan mendorong Kabupaten Indramayu menjadi miniatur hilirisasi produk perikanan berbasis bahan baku lokal.

“Bahan baku ikan tersedia di pasar lokal, inovasi teknologi buatan sendiri, hingga riset dan penelitian sudah dilakukan sendiri," kata Menteri Teten pada acara Talkshow (Protein Talk) Merdeka Protein dan Peluncuran Susu Ikan, di Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat.

Selain ikan dan susu ikan kata Menteri Teten, Indramayu juga dikenal seantero dunia sebagai penghasil rumput laut berkualitas terbaik. Dan banyak inovasi kelas dunia lahir di Indramayu, khususnya di sektor perikanan.

Hilirisasi berbasis bahan baku ikan sudah dimulai di Indramayu dengan melibatkan koperasi dan UKM dan akan terus ditingkatkan. Selain itu, langkah hilirisasi ini bisa juga menjadi substitusi protein hewani dari sapi dan kambing.

Mulai ikan segar, produk olahan ikan, dan susu ikan, bisa menjadi substitusi kebutuhan susu nasional yang selama ini masih didominasi produk impor. Dengan model bisnis seperti yang sudah terjalin seperti ini, Menteri Teten meyakini bisa direplikasi di daerah lain.

Dimana bahan baku ikan selar bisa diolah hingga memiliki nilai ekonomi yang lebih. Bahkan, produk setengah jadi ikan bisa untuk industri farmasi, makanan ternak, pupuk organik, herbal, dan produk kecantikan.

"Artinya, produk jadi atau setengah jadi dari Berikan Teknologi Indonesia dan Koperasi Mina Bahari ini bisa masuk ke dalam supply chain atau rantai pasok industri, baik dalam dan luar negeri," kata Menteri Teten.

Menteri Teten melaunching produksi susu ikan pertama di Indonesia yang merupakan hasil kemitraan antara Koperasi Nelayan Mina Bahari (Indramayu) dengan PT Berikan Teknologi Indonesia sebagai bagian dari perkuatan program hilirisasi produk berbasis komoditas unggulan daerah.

Dukungan Penuh

Sementara itu, Bupati Indramayu Nina Agustina menyatakan kebanggaannya susu ikan pertama di Indonesia dihasilkan dan diproduksi di Indramayu. Pihaknya pun akan terus mendukung penuh dalam pengembangannya

Dengan begitu, kata Nina dapat terus meningkatkan status gizi masyarakat dan mampu mengentaskan masalah stunting. Melalui pemanfaatan olahan hasil laut, ikan diolah menjadi aneka makanan atau asupan yang disukai anak-anak.

"Yang tadinya tidak suka ikan, anak-anak akan suka. Saya yakin, nantinya, anak-anak Indramayu dan Indonesia akan sehat bergizi menuju Indonesia bebas stunting," ucap Nina.

Dalam kesempatan yang sama, CEO PT Berikan Teknologi Indonesia Yogi Aribawa Krisna menjelaskan, inisiatif produksi hidrolisat protein ikan mulai digulirkan sejak 2016. Pada 2023, pabrik sudah dalam posisi stabil untuk house production.

"Dengan memiliki sertifikat Kelayakan Produksi (SKP) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, kita sudah memulai langkah usaha memproduksi susu ikan dalam kerjasama B to B," kata Yogi.

"Diharapkan pemerintah menjadikan Indramayu sebagai pilot project pengembangan produksi susu ikan. Artinya, ini bisa direplikasi di daerah lain dengan pola Blue Protein dan Blue Economy. Sebab, semua produk hilirisasi ini mengandung hidrolosat protein ikan," ujar Yogi.

Foto: KemenkopUKM