Indonesia Siap Lestarikan Mangrove untuk Pengendalian Perubahan Iklim

: Menko Marves Ed Interim Erick Tohir pada kegiatan COP28 bertajuk ‘Delivering Global Action On Mangrove Restoration And Protection’ di Dubai pada Sabtu (9/12/2023)/Foto: Dok Kemenko Marves


Oleh Baheramsyah, Minggu, 10 Desember 2023 | 06:41 WIB - Redaktur: Untung S - 94


Jakarta, InfoPublik - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Ad Interim, Erick Tohir, menyampaikan Indonesia siap untuk berbagi pengalaman pengelolaan dan pelestarian mangrove yang mempunyai peran signifikan dalam pengendalian perubahan iklim dunia.

“Mangrove sangat penting bagi Indonesia mengingat manfaatnya bagi lingkungan dan masyarakat, serta kemampuannya memperkuat ketahanan pesisir. Sebagai solusi berbasis alam, mangrove turut serta dalam mengendalikan perubahan iklim dengan berperan sebagai paru-paru dunia melalui penyerapan dan penyimpanan karbon biru (blue carbon)," tutur Erick Tohir pada kegiatan COP28 bertajuk ‘Delivering Global Action On Mangrove Restoration And Protection’ di Dubai pada Sabtu (9/12/2023).

Erick menambahkan, bahwa mangrove memberikan sejumlah manfaat di antaranya perlindungan pantai, keanekaragmaan hayati yang tinggi, manfaat ekonomi bagi masyarakat melalui ekowisata dan penetapan harga karbon.

“Kemampuan ekosistem mangrove dalam menyerap dan menyimpan karbon dengan kepadatan yang melebihi hutan tropis telah menarik perhatian dunia. Di Indonesia saja, ekosistem mangrove mampu menangkap 3,3 Gigaton CO2,” imbuh Erick.

Angka tersebut menurut Erick, setara dengan 3,36 juta hektare (ha) kawasan mangrove dengan potensi valuasi ekonomi mencapai USD16,5 Juta. Dirinya menerangkan bahwa sejak tahun 2020, Indonesia telah menanam lebih dari 265 juta mangrove.

“Menciptakan inovasi dan pendanaan berkelanjutan sangatlah penting. Dalam hal investasi, minat masyarakat terhadap ekosistem karbon biru berpotensi mencapai 10 juta Dolar Amerika yang berasal dari korporasi dan investor,” ungkap Erick.

Dirinya menambahkan bahwa peran sektor swasta tersebut dapat dikatalisasikan ke dalam program restorasi dan konservasi mangrove di seluruh dunia. Menko Marves Ad Interim juga menyampaikan bahwa mulai tahun ini akan dilakukan percepatan restorasi 75 ribu ha lahan mangrove dan konservasi seluas 400 ribu ha yang ditargetkan selesai pada 2024.

“Bisnis yang produktif dan berkelanjutan memiliki peran vital dalam menciptakan mekanisme pasar jangka panjang, untuk mebuktikan bahwa mangrove lebih bernilai saat hidup dibandingkan saat rusak,” ungkapnya.

Kepada para peserta acara tersebut, Menko Erick menyampaikan bahwa Indonesia berpengalaman dalam model bisnis ekosistem mangrove seperti karbon biru, budidaya perikanan yang berkelanjutan, dan pengembangan perikanan yang menghasilkan keuntungan finansial sekaligus membangun masyakat pesisir yang tangguh dan bermanfaat bagi lingkungan.

“Kami menyadari pentingnya upaya kolektif dan solusi terkoordinasi dengan negara-negara di seluruh dunia. Sementara itu, untuk mencapai target restorasi dan konservasi nasional, kami telah melaksanakannya secara Pentahelix, yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan mulai dari pemerintah, sektor swasta, LSM, filantropi, dan komunitas local,” pungkas Erick.

Dirinya mencontohkan bahwa Indonesia telah mendirikan 30 pusat pembibitan untuk mendukung restorasi mangrove, antara lain G20 Mangrove Showcase di Bali.

“Kami berharap dapat berkolaborasi dengan banyak pihak untuk memastikan masa depan yang berkelanjutan bagi dunia kita, untuk saat ini dan juga di masa depan melalui pengelolaan mangrove,” harapnya.

Sebagai informasi, acara Delivering Global Action On Mangrove Restoration And Protection’ di Dubai tersebut dihadiri pula oleh Menteri Perubahan Iklim dan Lingkungan UAE, Menteri Lingkungan, Konservasi Alam, dan Nuklir Jerman, Menteri Kehutanan Korea Selatan, Menteri Lingkungan dan Perubahan Iklim Brasil, Menteri Pembangunan Berkelanjutan, serta Perubahan Iklim, dan Manajemen Resiko Bencana Belize, Menteri Lingkungan Nigeria.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Senin, 1 Juli 2024 | 11:38 WIB
Menteri BUMN Cek Kesiapan Jaringan Gas Pertamina di IKN
  • Oleh Baheramsyah
  • Senin, 12 Februari 2024 | 17:04 WIB
Pemerintah Pastikan Stok Beras Cukup Jelang Ramadan dan Idulfitri
  • Oleh Wandi
  • Rabu, 29 November 2023 | 13:43 WIB
Erick Thohir: Menanti Sejarah Tercipta di Indonesia
  • Oleh Taofiq Rauf
  • Senin, 13 November 2023 | 07:14 WIB
[SIARAN PERS] Filanesia Beri Dampak Positif pada Timnas Indonesia U-17
  • Oleh Tri Antoro
  • Sabtu, 11 November 2023 | 06:41 WIB
MoU PSSI dan FIFA akan Meningkatkan Kualitas Sepak Bola Indonesia