Kepala Bapanas Tegaskan Bulog Perlu Serap Penuh Produksi Dalam Negeri saat Panen Raya

: Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi saat meninjau Sentra Penggilingan Padi (SPP) di Sragen/ Foto : Humas Badan Pangan Nasional


Oleh Farizzy Adhy Rachman, Selasa, 30 April 2024 | 15:46 WIB - Redaktur: Untung S - 169


Jakarta, InfoPublik - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menegaskan agar Perum Bulog menyerap produksi dalam negeri sebanyak-banyaknya pada periode panen raya yang sedang berjalan.

Hal tersebut disampaikannya saat meninjau Sentra Penggilingan Padi (SPP) di Sragen, Jawa Tengah pada Senin (29/4/2024). 

"Saya ingin menekankan bahwa sebagai lembaga yang ditugaskan pemerintah untuk mengelola dan menyalurkan stok beras dalam rangka stabilisasi pangan, Bulog harus bergerak cepat melakukan serapan dengan memanfaatkan momentum panen raya kali ini,"  ujar Arief dalam siaran pers yang diterima InfoPublik pada Selasa (30/4/2024).

Sebagai upaya mempercepat hal tersebut, Arief meminta Bulog untuk membangun sinergi dengan para penggilingan agar dapat menyuplai pasokan Gabah Kering Giling (GKG) ke Bulog. Bulog juga perlu bekerja sama dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan menjemput langsung gabah/beras petani.

Kepala Bapanas menuturkan bahwa dengan adanya infrastruktur pengolahan beras yang dimiliki Bulog berupa SPP itu, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan daya serap secara maksimal. 

Arief menambahkan bahwa masa panen raya semester pertama sudah hampir memenuhi total produksi nasional dan perlu di jaga dengan baik.

"Momentum panen raya harus dijaga karena panen raya pada semester pertama ini menyumbang hingga 70 persen dari total produksi nasional. Utamanya di sentra-sentra padi seperti di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur," tambahnya.

Arief juga berharap dengan memanfaatkan Cadangan Beras Pemerintah yang sudah dipenuhi setelah panen, dapat meminimalisir importasi beras kedepannya. 

Tentunya yang kita harapkan dan ini juga menjadi atensi Bapak Presiden Jokowi bahwa pemanfaatan Cadangan Beras Pemerintah atau CBP menggunakan produksi dari dalam negeri dan sedapat mungkin meminimalisir impor," kata Arief. 

Adapun SPP Bulog Sragen merupakan 1 dari 7 SPP yang dimiliki Bulog yang tersebar di daerah-daerah sentra produksi. SPP Bulog Sragen dilengkapi mesin pengering dengan kapasitas 120 ton per hari, Rice Milling Unit (RMU) berkapasitas 6 ton per jam, dan 3 unit silo berkapasitas simpan 2.000 ton. 

Berdasarkan Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS) neraca produksi - konsumsi beras pada bulan April dan Mei 2024 masih mengalami surplus masing-masing sebesar 2,96 juta ton dan 0,62 juta ton. Namun, pada Juni 2024 diperkirakan mengalami defisit sebesar 0,45 juta ton.

Diketahui, stok CBP Bulog saat ini secured di 1,5 juta ton yang dimanfaatkan untuk berbagai intervensi stabilisasi pangan, seperti operasi pasar dan program penyaluran bantuan pangan beras yang menyasar 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di seluruh Indonesia.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA PADANG PANJANG
  • Kamis, 16 Mei 2024 | 15:38 WIB
Cegah Stunting, 30 Kader Kampung KB Busur Dilatih Pengolahan Pangan Lokal
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Kamis, 16 Mei 2024 | 12:09 WIB
Kembangkan SDM Terampil, Menaker Apresiasi Peran Aktif Dunia Usaha dan Industri
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Sabtu, 11 Mei 2024 | 15:55 WIB
Menteri PUPR Resmikan Stasiun Lapangan Geologi Soeroso Notohadiprawiro