- Oleh Jhon Rico
- Selasa, 22 Oktober 2024 | 07:11 WIB
: Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo dalam Rapim TNI-Polri di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024)/ dok. Humas Polri.
Jakarta, InfoPublik - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa sinergitas antara TNI-Polri sangat penting untuk menjaga stabilitas dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Sinergitas TNI Polri merupakan harga mati yang tidak bisa digoyahkan oleh kelompok manapun,” kata Kapolri dihadapan Presiden Joko Widodo dalam Rapim TNI-Polri di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, melalui keterangan resminya, Rabu (28/2/2024).
Ia pun berjanji akan terus meningkatkan sinergitas, soliditas, dan integritas kesatuan TNI-Polri dari tingkat pimpinan hingga pelaksanaan di lapangan.
“Kami janji TNI Polri akan terus meningkatkan sinergitas, soliditas, dan integritas dari mulai tingkat pimpinan hingga pelaksana,” tegasnya.
Kapolri juga berkomitmen akan terus mengerahkan sumber daya untuk menjaga stabilitas dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Kami berkomitmen dan siap mengerahkan segala sumber daya yang ada untuk menjaga stabilitas pertahanan dan keamanan demi keberlanjutan pembangunan Indonesia,” tegas Kapolri.
Polri pun siap melaksanakan perintah presiden untuk terus menjaga proses demokrasi dan kerukunan serta kebersamaan masyarakat.
Selain itu, siap menjadi lembaga yang adaptif sehingga terus profesional di tengah perkembangan IPTEK.
Sebelumnya, dalam arahannya, Presiden Jokowi mengingatkan TNI-Polri bahwa tahapan Pemilu masih berjalan hingga Oktober 2024. Jajaran TNI-Polri diminta perlu mengantisipasi dan menetralisir segala residu politik untuk menjaga persatuan bangsa dan negara.
TNI-Polri juga harus mampu melakukan deteksi dini, mengambil langkah antisipasi, dan meningkatkan profesionalisme dan pelayanan ke masyarakat.
“Sinergi TNI-Polri sangat mutlak dibutuhkan. Sinergi horizontal antar kesatuan. Sinergi vertikal dari atas sampai bawah. Hilangkan yang namanya ego sektoral, hilangkan sekat dan pandangan-pandangan sempit. Semuanya harus untuk bangsa dan negara,” tegas Presiden Jokowi.