KLHK Ajak Semua Pihak Sinergi Atasi Karhutla di Kalimantan Barat

:


Oleh Wahyu Sudoyo, Kamis, 24 Agustus 2023 | 16:56 WIB - Redaktur: Untung S - 56


Jakarta, InfoPublik – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengajak semua pihak, khususnya Pemerintah Daerah bersinergi dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Kalimantan Barat dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan.

“Saat ini kita sedang berjuang menghadapi karhutla sebagai dampak El Nino yang menyebabkan curah hujan semakin rendah hingga memicu mudahnya terjadi karhutla serta dampak kekeringan lainnya. Kami mengharapkan kerjasama dari pemerintah daerah dan semua pihak untuk mengatasi kejadian karhutla di Kalimantan Barat,” kata Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Thomas Nifinluri, dalam keterangan resminya dari Kalimantan Barat, seperti dikutip pada Kamis (24/8/2023).

Menurut Thomas pihaknya telah melakukan pemantauan langsung dan koordinasi pengendalian karhutla sehubungan dengan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) yang kurang baik di Kalimantan Barat akibat kejadian karhutla.

Para petugas Manggala Agni, Satgas Darat dan Satgas Udara Provinsi Kalimantan Barat juga masih melakukan pemadaman karhutla di beberapa titik.

Upaya pemadaman itu perlu didukung koordinasi antarlembaga dan partisipasi serta kolaborasi dengan masyarakat, untuk meningkatkan upaya pengendalian dan mengantisipasi karhutla.

"Untuk itu, dalam rangka pemberdayaan masyarakat, kami mendorong dengan program perhutanan sosial dan Masyarakat Peduli Api dalam rangka mendukung program pemerintah provinsi yaitu Indeks Desa Mandiri," jelasnya.

Thomas mengungkapkan, luas karhutla di Kalimantan Barat pada Juli 2023 lalu mengalami peningkatan sebanyak 6.681,95 hektare (ha), yang terdiri atas karhutla di lahan gambut seluas 1.261,29 ha dan di lahan mineral seluas 5.420,66 ha.

Berdasarkan pemantauan, karhutla Kalimantan Barat paling luas terjadi di Kabupaten Sambas, Kapuas Hulu, Sintang, dan Sanggau.

“Kami telah mengerahkan Manggala Agni pada lokasi-lokasi yang terjadi karhutla,” tegas Thomas.

Selain pengerahan Manggala Agni untuk pemadaman, KLHK juga telah melakukan pemboman air (water bombing) dan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Kalimantan Barat.

Sampai dengan hari ini water bombing telah dilakukan sebanyak 19 sortie dengan total 1,25 juta liter air untuk pemadaman dan TMC juga telah dilaksanakan sebanyak 40 sortie dengan total garam yang disemai sebanyak 38,3 ton dengan rencana memulai TMC tahap III pada 23 Agustus - 2 September 2023.

“Kami sangat mengharapkan mobilisasi anggota Tim Satgas lebih banyak dan konsisten di lapangan selama masa krisis karhutla di Kalimantan Barat. Kami mengatisipasi kemungkinan potensi terjadimya asap lintas batas,” harap Thomas.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat, Adi Yani, menambahkan pihaknya telah menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Asap melalui Keputusan Gubernur Kalimantan Barat No. 355/BPBD/2023 tentang Status Siaga Darurat Penanganan Bencana Asap Akibat Karhutla di Kalimantan Barat Tahun 2023.

Selain itu, berbagai upaya penanggulangan telah dilakukan Provinsi Kalimantan Barat, baik melalui operasi pemadaman darat maupun udara, termasuk melakukan koordinasi antar instansi dan lembaga, TNI/Polri, oganisasi kemasyarakatan, lembaga adat dan relawan dengan melakukan upaya pemadaman di lapangan.

“Dalam rangka pencegahan dan penanggulangan karhutla, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat telah mengambil langkah-langkah strategis, antara lain dengan meningkatkan monitoring dan evaluasi kepada pemegang ijin perkebunan maupun kehutanan, melakukan pemadaman darat dan udara, dan memantau karhutla yang berada di areal perusahaan,” jelas Yani.

Sebagai respon atas kualitas udara yang semakin memburuk akibat terpaan kabut asap, kata dia, Pemerintah Kota Pontianak dan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya telah mengambil kebijakan pembelajaran online dari rumah bagi siswa TK/PAUD, SD dan SMP

Yani juga menghimbau para pemangku kepentingan terkait untuk secara bersama-sama dan terkoordinir bahu-membahu sedini mungkin mencegah terjadinya kabut asap.

“Jangan sampai kejadian asap pada tahun ini lebih parah dibandingkan dengan tahun 2019 dan memakan korban lebih banyak lagi,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat menandaskan.

Foto: Biro Humas KLHK