Pemprov Bali Kenalkan Kearifan Segara Kerthi di World Water Forum ke-10

: Gubernur Bali saat melakukan upacara Segara Kerthi yang merupakan kearifan lokal dari Bali/ Foto : Humas Tata Ruang Pemerintah Provinsi Bali


Oleh Farizzy Adhy Rachman, Rabu, 1 Mei 2024 | 21:23 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 329


Jakarta, InfoPublik - Pemerintah Provinsi Bali akan mengenalkan kearifan lokal Segara Kerthi dan Tumpek Uye kepada para delegasi World Water Forum ke-10 yang rencananya dilaksanakan di wilayah Pantai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-Kura Bali di Kota Denpasar pada 18 Mei 2024.

"Kita di Bali punya kearifan lokal Segara Kerthi dalam memuliakan air dan ini menjadi kesempatan menunjukkan kepada dunia, khususnya kepada delegasi," kata Kepala Biro Pemerintahan dan Kesejahteraan (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Bali I Ketut Sukra Negara di Denpasar pada Selasa (30/4/2024).

Bali menjadi tuan rumah agenda World Water Forum ke-10 yang akan diadakan di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali pada 18-25 Mei 2024.

Sukra menyampaikan kearifan lokal Segara Kerthi yang bermakna pemuliaan pada air, khususnya pantai dan laut ini, bersumber dari ajaran agama Hindu. Segara Kerthi merupakan salah satu bagian dari ajaran Sad Kerthi atau enam perilaku mulia untuk menjaga alam semesta.

"Dengan ritual Segara Kerthi ini, kita masyarakat Bali memiliki kearifan lokal tidak saja secara sekala (upaya fisik) tetapi juga secara niskala (rohani/spiritual)," ucap Sukra.

Kepala Biro Pemerintahan Provinsi Bali itu menambahkan, ritual Segara Kerthi yang dilaksanakan pada 18 Mei 2024 bertepatan dengan Hari Suci Tumpek Uye/Tumpek Kandang yang dirayakan umat Hindu setiap 210 hari sekali sebagai wujud rasa syukur dan pemuliaan kepada binatang yang telah membantu kehidupan manusia.

Oleh karena itu, pada 18 Mei mendatang itu untuk upacara Segara Kerthi selain menggunakan sarana sesajen Caru Panca Kelud dan dilaksanakan persembahyangan bersama, juga akan diisi dengan pelepasan tukik dan burung sebagai bentuk pemuliaan pada binatang.

Ritual atau upacara Segara Kerthi akan dipimpin oleh tiga Sulinggih (pendeta Hindu) serta melibatkan masyarakat adat di Desa Adat Serangan dan delegasi dan para undangan lainnya.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Bandesa (pimpinan) Adat Serangan dan akan mengerahkan masyarakat adatnya untuk mensukseskan kegiatan Segara Kerthi dan Tumpek Uye," ucap Sukra.

Persembahyangan bersama yang akan dilaksanakan pukul 18.00 Wita tersebut akan disaksikan oleh para delegasi World Water Forum. Sedangkan untuk prosesi rangkaian ritual Segara Kerthi sudah dimulai dari pukul 08.00 Wita.

"Para delegasi WWF juga dapat menyaksikan sejumlah tari sakral yang akan mengiringi rangkaian upacara Segara Kerthi," ucapnya.

Setelah selesai melaksanakan persembahyangan bersama, kemudian akan diisi dengan kegiatan pelepasan tukik dan burung yang telah disiapkan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bali.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Rabu, 15 Mei 2024 | 23:12 WIB
Tahura Ngurah Rai Siap Dikunjungi Delegasi World Water Forum ke-10
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Rabu, 15 Mei 2024 | 22:32 WIB
Indonesia Perkenalkan Teknologi Bendung Modular di World Water Forum ke-10
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Rabu, 15 Mei 2024 | 16:57 WIB
World Water Forum, Solusi Persoalan Air Global
  • Oleh MC KAB MUSI BANYUASIN
  • Kamis, 9 Mei 2024 | 14:32 WIB
Warga Kertayu Muba Mampu Jaga Tradisi Kearifan Lokal, Pj Bupati Senang
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Rabu, 8 Mei 2024 | 14:37 WIB
Indonesia Siapkan Beragam Side Event World Water Forum ke-10
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Selasa, 7 Mei 2024 | 21:10 WIB
Ini Tempat Melukat yang Disiapkan Bali untuk World Water Forum ke-10
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Selasa, 7 Mei 2024 | 17:21 WIB
Bali Siapkan Pertunjukan Sakral bagi Delegasi World Water Forum ke-10