:
Oleh MC KAB BOVEN DIGOEL, Jumat, 18 Agustus 2023 | 13:25 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 136
Boven Digoel, InfoPublik - Sesuai dengan hasil Rapat Kerja Badan Musyawarah DPRD dan Surat Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia Nomor : B - 761/M/S/TU.00.04/08/2023 tanggal 8 Agustus 2023 Perihal Pedoman Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke - 78 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2023 DPRD Kabupaten Boven laksanakan rapat paripurna Istimewa tahun sidang 2022-2023, Rabu (16/08/23).
Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Boven Digoel ini, dengan Agenda mendengarkan Pidato Presiden Republik Indonesia pada Sidang tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPD RI dan DPR RI Tahun dalam rangka HUT RI ke-78.
Dalam sambutannya Ketua DPRD Kabupaten Boven Digoel Athanasius Koknak mengatakan, rapat paripurna istimewa ini baru untuk pertama kali dilaksanakan sejak dibentuk DPRD Kabupaten Boven Digoel sebagai mitra kerja dari pemerintah.
Ia berharap, semangat proklamasi 17 Agustus 1945 bisa lebih meningkatkan rasa cinta kita pada Tanah Air dan bangsa serta memperkokoh persatuan dan kesatuan Bangsa.
"Jika kita mengenang perjuangan para Pahlawan Tahun 1945 maka terlintas jelas dibenak kita bahwa semangat pertempuran yang bagaikan api yang tak kunjung padam begitu hebat dan menyatu dalam jiwa Pahlawan Pejuang 45, namun demikian tak kalah pentingnya dengan peran kita semua sekarang ini, perjuangan belum selesai, korban telah banyak berjatuhan maka marilah kita tingkatkan terus jiwa dan semangat 45, dengan mewujudkan jiwa pembangunan yang tangguh," katanya.
Kemakmuran berdasarkan keadilan dan ketuhanan Yang Maha Esa belum bisa dicapai. Untuk itu, kata dia, masih banyak yang harus diperjuangkan. "Kemerdekaan sebagai warisan para pahlawan kita hendaknya kita isi dengan jiwa Pembangunan tanpa mengenal kepentingan pribadi ataupun golongan, tumbuhkan terus semangat kebersamaan dalam memperjuangkan cita-cita kemerdekaan," ungkapnya.
Athanasius mengajak semuanya untuk kembali mengingat bahwa kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945, bukan merupakan hadiah atau pemberian dari pihak penjajah kepada Bangsa Indonesia, melainkan hasil perjuangan Bangsa Indonesia dengan penuh pengorbanan jiwa, raga dan keluarga. (MC Boven Digoel (DIA).