- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Jumat, 17 Mei 2024 | 10:32 WIB
: Warga Kelurahan Manisrejo, Kota Madiun mengolah sampah kering menjadi pupuk menggunakan mesin ciptaan sendiri. (Foto by TIm Rasa Warga)
Oleh MC KOTA MADIUN, Minggu, 24 Maret 2024 | 10:39 WIB - Redaktur: Juli - 205
Madiun, InfoPublik - Program Rasa Warga, Radio Suara Madiun Menyapa Warga, Kamis (21/3/2024), mengunjungi Kampung Proklim Manisrejo yang berlokasi di Jalan Pacar Sari, Kelurahan Manisrejo, Kota Madiun, Jawa Timur.
Kampung Proklim ini memiliki inovasi dalam pengolahan sampah, yaitu dengan menggunakan metode cacah untuk memisahkan sampah kering dan basah, yang untuk selanjutnya akan diolah menjadi pupuk.
Alasan keunikan inovasi tersebut, yang menjadikan Kampung Proklim Manisrejo sebagai lokasi tamasya edukasi.
Inovasi ini dicetuskan pada 2015 oleh Toni Yuswanto, salah satu warga Kelurahan Manisrejo. Awalnya, metode cacah dilakukan secara manual namu setelah tercipta mesin cacah pada 2021 metode cacah dilakukan oleh mesin.
Mesin yang mampu mengolah sampah berupa daun kering menjadi pupuk melalui proses fermentasi dengan bahan sampah kering, telepong kambing, tetes tebu, dan pupuk E4 cair atau Pupuk Kaltim ini dibuat dari bahan - bahan bekas.
Disebutkan dengan bahan baku yang didapat dari lingkungan sekitar, mesin ini dapat menghasilkan 200 kg dalam kurun waktu satu bulan produksi.
Sedangkan untuk penggunaannya, sementara ini pupuk hasil cacah sampah hanya digunakan di lingkungan sekitar, namun jika ada yang pesan, akan dilayani dengan harga Rp30 ribu untuk 20 kg pupuk produksi kampung.
"Dengan tujuan "Rekso Bumi" atau merawat bumi, kami berharap dapat selalu menjaga lingkungan dan iklim sosial maupun ekonomi, serta kami akan terus berinovasi," ujar Slamet Riyadi selaku Ketua Kampung Proklim saat ditemui Tim Rasa Warga.
Walaupun cuaca, peralatan, dan transportasi masih menjadi kendala, Slamet Riyadi dan warga Kampung Proklim berharap pupuk produksi lokal tersebut bisa segera dikomersialkan. (MC Kota Madiun/Rasa Warga/Aulia)