Minyak Cukli, Obat Herbal Ajaib dari Kedalaman Laut Buleleng

: Minyak Cukli bukan hanya sebuah produk, tapi juga sebuah warisan turun-temurun dengan melibatkan bahan utama yang sangat spesial. (Foto: istimewa)


Oleh MC KAB BULELENG, Selasa, 16 April 2024 | 06:04 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 109


Buleleng, InfoPublik - Dewasa ini, penggunaan obat-obatan herbal semakin banyak digunakan masyarakat. Pasalnya, obat herbal dikenal dengan minimnya efek samping yang sering ditemukan pada obat-obatan kimia, serta keamanan penggunaannya yang terbukti bagi semua kalangan usia.

Dalam ranah pengobatan alami, salah satu produk yang tengah menjadi perbincangan adalah minyak Cukli, sebuah ramuan herbal yang dipercaya memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan.

Adalah Jro Mangku Gde Sukita yang menjadi penekun usada Bali dari produk minyak sejak tahun 2015, yang digadang-gadang juga mampu menyembuhkan penyakit yang berasal dari cetik (racun buatan manusia). 

Sukita yang ditemui di kediamannya di Banjar Dinas Dawan, Desa Kalianget, Kecamatan Seririt, Buleleng, Minggu (14/4/2024), mengatakan bahwa minyak Cukli bukan hanya sebuah produk, tapi juga sebuah warisan turun-temurun dengan melibatkan bahan utama yang sangat spesial, yaitu Cukli Brumbun, sejenis biota laut yang hidup di kedalaman 703 meter di bawah permukaan laut.

Keunikan Cukli Brumbun tak hanya terletak pada keberadaannya yang sulit ditemukan dan usianya yang telah mencapai ratusan juta tahun, tapi juga pada kemampuannya dalam pengobatan tradisional. Mulai dari sakit dalam tubuh hingga masalah kulit, bisa disembuhkan dengan Cukli Brumbun.

"Minyak Cukli ini telah terbukti efektif dalam mengatasi berbagai macam penyakit, mulai dari yang umum seperti sakit kuning, kencing manis, hingga penyakit yang lebih serius seperti kanker atau stroke. Sudah banyak testimoninya dari berbagai daerah di Bali," ungkap Sukita.

Selain digunakan untuk penyakit dalam tubuh, minyak Cukli juga menjadi pilihan untuk masalah kesehatan luar tubuh, seperti koreng, gatal-gatal, atau bahkan sakit tulang. Proses pembuatannya pun tak sembarangan, melibatkan campuran dengan minyak klentik yang berasal dari 11 jenis buah kelapa yang dipetik secara khusus dengan mempertimbangkan duwase (hari baik dalam hindu), yaitu Patra Limutan.

"Dengan proses pengolahan yang melibatkan ritual khusus, seperti menentukan hari baik dan tahap nguripin atau pasupati, minyak Cukli tidak hanya dipandang sebagai obat semata, tapi juga sebagai sarana spiritual dalam penyembuhan," ujar Sukita.

Dengan terus mempertahankan tradisi pembuatannya yang turun temurun, minyak Cukli tidak hanya menjadi pilihan bagi mereka yang mengutamakan pengobatan alami, tapi juga menjadi bagian dari identitas budaya yang kaya akan kearifan lokal. (MC Kab. Buleleng/Ag)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB BULELENG
  • Senin, 29 April 2024 | 18:00 WIB
Pemkab Buleleng Segera Cairkan Dana Pengamanan Pemilukada Serentak 2024
  • Oleh MC KAB BULELENG
  • Senin, 29 April 2024 | 07:07 WIB
Dinas Kebudayaan Buleleng Gencarkan Upaya Pelestarian Lontar
  • Oleh MC KAB BULELENG
  • Minggu, 28 April 2024 | 16:50 WIB
Pramuka Buleleng Siap Bangun Generasi Muda Berkarakter Pancasila
  • Oleh MC KAB BULELENG
  • Minggu, 28 April 2024 | 16:28 WIB
Enam Bulan Telah Usai, 60 Guru di Buleleng Sandang Predikat Guru Penggerak
  • Oleh MC KAB BULELENG
  • Jumat, 26 April 2024 | 23:53 WIB
Komisioner KASN Apresiasi Pemkab Buleleng Terkait Tata Kelola ASN
  • Oleh MC KAB BULELENG
  • Jumat, 26 April 2024 | 22:57 WIB
Lepas 383 Siswa, SMAN 1 Singaraja Fokuskan Kualitas Pendidikan dan Prestasi