Pj Gubernur Kalbar Targetkan 95 Persen Cakupan PIN Polio 2024

:


Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT, Rabu, 24 Juli 2024 | 15:43 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 106


Pontianak, InfoPublik - Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson, mencanangkan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Aula Kantor Camat Pontianak Barat, Kota Pontianak, Provinsi Kalbar pada Selasa (23/7/2024).

Penyelenggaraan PIN Polio 2024 di Kalbar menyasar anak berusia 0-7 tahun. Saat ini, capaian imunisasi polio baru mencapai 60 persen dari jumlah anak yang ada.

"Pelaksanaan imunisasi polio di Kalimantan Barat saat ini baru mencapai sekitar 60 persen, sementara target kita adalah 95 persen. Anak-anak harus mendapatkan imunisasi polio untuk melindungi mereka dari penyakit yang menyebabkan kelumpuhan ini. Hal ini penting dilakukan mengingat sanitasi di Kalimantan Barat masih kurang baik," kata Harisson.

Ia menjelaskan, bahwa penyakit polio ditularkan melalui air liur dan kotoran manusia. Oleh karena itu, kebersihan makanan harus dipastikan untuk menghindari risiko tertular polio. Daerah dengan sanitasi buruk, seperti kurangnya jamban dan kebiasaan buang air besar sembarangan, meningkatkan risiko penularan polio kepada anak-anak yang bermain di lingkungan tersebut.

"Kantin di sekolah juga perlu dijaga kebersihannya, karena polio dapat tertular dari makanan yang terkontaminasi oleh virus atau kuman yang keluar dari air liur pembawa penyakit ini," tambahnya.

Harisson mengajak, seluruh stakeholder untuk bersinergi menggencarkan imunisasi polio agar mencapai target 95 persen dengan cara membawa semua anak di Kalimantan Barat ke tempat-tempat pelayanan kesehatan.

Harisson menekankan, pentingnya imunisasi polio dalam mempersiapkan generasi sehat untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.

"Saya memohon kepada Bupati/Walikota, media, akademisi, LSM, masyarakat, seluruh perangkat daerah, TNI/Polri untuk membantu pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional Polio di Kalimantan Barat. Mudah-mudahan kita dapat mencapai target anak-anak yang diimunisasi polio," harapnya.

(Biro Adpim/irf/ica)