Sektor Jasa Keuangan di Sumbar Terus Tumbuh dan Kontributif

: Kantor OJK Sumbar. Foto: MC Padang


Oleh MC KOTA PADANG, Sabtu, 20 April 2024 | 19:19 WIB - Redaktur: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan - 97


Padang, InfoPublik - Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatra Barat (Sumbar) menilai kondisi sektor jasa keuangan (SJK) di Sumbar posisi Februari 2024, tumbuh positif dengan tingkat risiko yang masih terjaga dalam menghadapi tingginya suku bunga global.

Kinerja SJK juga turut mendukung pertumbuhan ekonomi Sumbar yang menunjukkan kinerja positif, tercermin dari pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Triwulan IV-2023 (yoy) tercatat sebesar 4,30 persen.

"Kinerja industri perbankan (Bank Umum dan Bank Perekonomian Rakyat (BPR)) tumbuh positif. Pada Februari 2024, aset perbankan tumbuh 6,59 persen (yoy) menjadi sebesar Rp80,67 triliun dan penyaluran kredit pembiayaan tumbuh 7,31 persen (yoy) menjadi sebesar Rp69,93 triliun." kata Plt. Kepala OJK Sumbar, Guntar Kumala, Sabtu (20/4/2024).

Ia mengatakan, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 4,79 persen (yoy) menjadi sebesar Rp54,10 triliun. Risiko kredit masih terjaga dengan rasio NPL 2,37 persen, dan rasio LDR 129,26 persen.

"Penyaluran kredit untuk pelaku UMKM mencapai Rp31,29 triliun, tumbuh sebesar 11,01 persen (yoy). Penyaluran kredit kepada pelaku UMKM ini mencapai 44,74 persen persen dari total kredit perbankan di Sumbar," tambahnya.

Kredit UMKM paling banyak disalurkan kepada sektor perdagangan besar dan eceran, dengan pangsa mencapai 24,42 persen dan ke sektor pertanian, perburuan & kehutanan sebesar 21,47 persen.

Untuk kinerja perbankan syariah, dari sisi aset, DPK dan penyaluran pembiayaan masih menunjukan pertumbuhan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan perbankan konvensional. Aset perbankan syariah Sumbar tumbuh sebesar 15,41 persen (yoy) menjadi sebesar Rp10,44 triliun.

Dengan penghimpunan DPK meningkat sebesar 14,89 persen (yoy) menjadi sebesar Rp9,93 triliun dan penyaluran pembiayaan tumbuh 25,48 persen (yoy) menjadi sebesar Rp8,99 triliun. Risiko pembiayaan juga masih terjaga dengan rasio NPF 1,74 persen, dan rasio FDR 90,57 persen.

Kinerja BPR juga tumbuh dengan baik. Aset tumbuh 7,35 persen (yoy) menjadi sebesar Rp2,58 triliun, penghimpunan DPK tumbuh 3,70 persen (yoy) menjadi sebesar Rp1,91 triliun. Sedangkan penyaluran kredit/pembiayaan meningkat 10,48 persen (yoy) menjadi sebesar Rp1,99 triliun, dengan 70,51 persen merupakan kredit/pembiayaan bagi UMKM. Risiko kredit/pembiayaan terjaga dengan rasio NPL/NPF 8,38 persen, dan rasio LDR/FDR 104,13 persen.

Pada industri Pasar Modal, jumlah Single Investor Identification (SID) terus tumbuh. Pada posisi Februari 2024, total SID berjumlah 176.150 investor, yang tumbuh sebesar 17,93 persen (yoy). Dari total SID tersebut, SID saham mencapai 78.738 investor, tumbuh sebesar 22,18 persen (yoy), dengan total nilai transaksi s.d. Februari 2024 adalah sebesar Rp1,58 triliun.

Sedangkan jumlah SID Reksa Dana adalah 166.603 investor, SID Surat Berharga Negara (SBN) berjumlah 7.264 investor, dan SID
Efek Beragunan Aset (EBA) berjumlah 3 investor.(MC Padang / Junee)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Kamis, 2 Mei 2024 | 14:32 WIB
Konsumsi Ikan akan Membuat Anak Sehat dan Cerdas
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Kamis, 2 Mei 2024 | 14:11 WIB
PKK Padang Selatan Berinovasi Membuat Tiga Makanan Olahan Ikan Tuna
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Rabu, 1 Mei 2024 | 23:40 WIB
Angka Pengangguran di Kota Padang Terus Menurun
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Rabu, 1 Mei 2024 | 23:37 WIB
Kadisnakertrans Sumbar: Pencaker Jangan Tertipu Postingan di Medsos
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Rabu, 1 Mei 2024 | 23:33 WIB
Waspadai Tsunami, Padang Miliki 25 Marka Blue Line
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Rabu, 1 Mei 2024 | 19:29 WIB
94 Persen Perempuan Minang Memilih Jadi Perantau dan Pekerja Migran