Mentan Minta Bulog Serap Jagung Petani, Agar Harga Tidak Jatuh

: Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat meninjau gudang jagung Polohungo, Kecamatan Dulupi, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo, Minggu (21/4/2024). (Foto: istimewa)


Oleh MC PROV GORONTALO, Minggu, 21 April 2024 | 23:54 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 132


Kota Gorontalo, InfoPublik - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) segera menyerap produksi jagung dalam negeri yang saat ini memasuki panen raya besar, terutama di sejumlah sentra seperti provinsi Gorontalo. Mentan mengaku khawatir, jika hasil panen jagung tidak diserap Bulog, maka harganya di tingkat petani akan semakin jatuh.

"Sekarang sudah turun Rp3.600, kasihan petani kita, apakah kita mau impor lagi? Kita kan sudah stop impor nih dan jangan sampai berikutnya terjadi impor lagi. Bulog harus bergerak cepat, kami harap betul Bulog bergerak, kenapa? Kalau ini terus menerus seperti ini kapan selesainya itu impor," ujar Amran usai meninjau Gudang Jagung Polohungo, Kecamatan Dulupi, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo, Minggu (21/4/2024).

Selain menyerap hasil panen, kata Mentan, Bulog juga harus membelinya dengan harga yang wajar alias menguntungkan. Kata Amran, jangan sampai petani rugi karena hasil panen lebih murah dibanding biaya ongkos produksi. Karena itu, Amran berharap petani terus didampingi agar ke depan bisa melakukan produksi.

"Kalau ini dibeli dengan harga menguntungkan, saya pastikan tidak ada lagi itu impor. Tapi jangan biarkan petani di saat harga jatuh, berjalan sendiri. Nah kami minta Bulog supaya serap. Tolong diserap. Ini harganya sudah Rp3.600," katanya.

Amran juga menegaskan bahwa pemerintah saat ini berkomitmen penuh terhadap nasib dan kesejahteraan petani. Hal ini bisa dilihat dari penambahan alokasi pupuk subsidi yang mendapat persetujuan dari Presiden Jokowi. Penambahan ini bahkan cukup besar karena mencapai 100 persen.

"Pupuk sudah naik dua kali lipat. Untuk di sini (Kabupaten Boalemo) sudah kami tambah, perintah Presiden dan saya sudah tanda tangan. Tolong sampaikan ke seluruh Indonesia bahwa pupuk sudah ditambah Rp28 triliun atau naik dua kali menjadi 54 triliun, Jadi urusan pupuk sudah tidak ada lagi masalah," katanya.

Sementara itu, dari sisi kualitas, Mentan melihat kondisi jagung hasil panen raya ini cukup bagus dan bisa didistribusikan ke seluruh Indonesia. Oleh karena itu, harga yang layak untuk petani di sana harusnya di atas Rp4.200 per kilogram.

"Ini sangat bagus, sangat bagus kualitasnya. Oleh karena itu, harusnya minimal Rp4.200 dibelikan dan tidak boleh dibiarkan menjadi Rp3.600," ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, Muljady Mario, menjelaskan bahwa sejauh ini produksi jagung di wilayahnya mencapai 1,7 juta per tahun di mana rata-rata sentra mengalami kenaikan. Pada tahun 2023-2022 akhir misalnya, Gorontalo menyumbang angka ekspor tertinggi secara nasional.

"Dari kuota 200 ribu ton, kita 80 ribu ton angka ekspornya. Jadi dari sisi produksi kami sudah sangat bagus," katanya.

Mengenai hal itu, Muljady menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian Presiden Joko Widodo dan jajaran Kementerian Pertanian yang terus mendukung jalannya produksi jagung. Salah satunya yakni dukungan pemerintah terhadap pupuk yang saat ini mampu dipenuhi secara baik.

"Alhamdulillah kami mendapatkan kemampuan alokasi dengan perjuangan Pak Menteri. Tadinya kita hanya mendapatkan 56 ribu ton, sekarang mencapai 89 ribu ton urea. Tentu masyarakat Gorontalo mengucapkan terima kasih kepada Pak Menteri yang sudah memperjuangkan agar kuota tambahan pupuk ini bisa bertambah di Gorontalo," tutur Muljady. (mcgorontaloprov/oman)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB SUMBAWA BARAT
  • Rabu, 1 Mei 2024 | 11:11 WIB
Bulog Diminta Beli Jagung Petani Sumbawa Barat
  • Oleh Isma
  • Senin, 22 April 2024 | 13:07 WIB
Presiden Minta Bulog Segera Serap Jagung Petani Gorontalo
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Senin, 22 April 2024 | 17:57 WIB
Presiden Jokowi Dorong Peningkatan Jumlah Produksi dan Harga Jagung