Unilak Dukung Program Literasi Digital Sektor Pendidikan Bagi Gen Z

:


Oleh MC PROV RIAU, Rabu, 24 April 2024 | 10:59 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 52


Pekanbaru, InfoPublik - Rektor Universitas Lancang Kuning (UNILAK) Riau Junaidi memberikan dukungan pada program literasi digital bagi mahasiswa Generasi Z (Gen Z). Karena, perkembangan digital saat ini sudah sangat pesat. 

Saat ini, kata dia, jutaan informasi tersaji dan dapat diakses dengan mudah di telepon seluler. Generasi muda yang lahir di tahun 2000an berpotensi besar terpapar beragam informasi, termasuk informasi tidak benar (hoaks).

"Ada informasi yang bermanfaat juga ada ribuan informasi bohong/hoax yang tersaji. Sehingga kita perlu menyadari agar tidak menjadi korban dunia digital. Kita harus bersahabat dengan perkembangan digital. Yang positif perlu kita ambil manfaatnya," kata Junaidi saat membuka diskusi dengan tema "membangun jejak digital yang positif; literasi digital untuk generasi masa depan," yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo, Pemprov Riau, relawan digital Riau dan Unilak di aula Pustaka Soeman HS, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau pada Selasa (23/4/2024). 

Dukungan dari para akademisi hingga institusi pendidikan sangat penting dalam mencegah Gen Z terpapar informasi tidak benar. Harapannya, keterlibatan institusi pendidikan dapat memberikan pemahaman yang utuh pada Gen Z untuk menangkal setiap informasi yang cenderung negatif yang berasal dari ruang digital, termasuk media sosial (medsos). 

"Saat ini jangan sampai media sosial yang mengendalikan kita. Tapi kita yang harus mengendalikan diri. Hati-hati, jangan setiap hal-hal yang negatif diposting di media sosial, dikit-dikit di uplod, maka itu akan menjadi jejak digital diri," ujarnya. 

Saat ini, kata Junaidi, banyak perusahaan yang melakukan rekrutmen melalui media sosial, perilaku bermedia sosial. Ia mengajak agar warganet bisa mengunggah  jejak digital dengan hal-hal positif. 

"Saat ini media sosial bisa menjadi representasi diri pada hari ini. Maka saya berpesan pentingya prinsip saring sebelum sharing," ujarnya.

Prof Junadi turut memberikan tips bijak dan beretika dalam dunia digital di antaranya, bijaksana dalam meneruskan informasi yang diterima, jangan asal menyebarkan, gunakan bahasa sopan dan hindari kata multitafsir. 

"Lalu, hindari penyebaran informasi sensitif diantaranya isu sara, pornografi, kekerasan, Pentingnya menghargai hasil karya orang lain, serta meminimalisir penyebaran informasi pribadi," tandasnya.

 

(Mediacenter Riau/jep)

 

Berita Terkait Lainnya