UTU Harap Pemerintahan Prabowo-Gibran Lanjutkan Pembangunan PSN di Aceh

: Rektor UTU, Ishak Hasan


Oleh MC PROV ACEH, Senin, 29 April 2024 | 09:25 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 103


Meulaboh, InfoPublik - Universitas Teuku Umar (UTU) menyatakan kesiapannya untuk mendukung pemerintahan baru Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam melanjutkan pembangunan di Indonesia khususnya kelanjutan Proyek Strategis Nasional (PSN) di Aceh.

Rektor UTU Ishak Hasan menyatakan pihaknya siap memberikan kontribusi di pemerintahan Prabowo dan Gibran dalam pembangunan PSN di Aceh seperti pembangunan irigasi, jalan tol Aceh, termasuk juga pengembangan sektor pariwisata Aceh dan terowongan Geurute. 

"UTU siap memberikan kontribusi gagasan progresif bagi bangsa dan negara, dalam kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka ke depannya," katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (27/4/2024) 

Rektor menegaskan, UTU sebagai perguruan tinggi negeri di Indonesia, berkomitmen penuh untuk memajukan bangsa dan negara melalui pembentukan lulusan kampus yang berkualitas, dan berdaya saing global dalam rangka menyongsong visi Indonesia Emas 2045. 

Dia mengajak seluruh komponen bangsa, terutama pihak-pihak yang berkontestasi dalam pemilu 2024 untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa.

"Mari kita semua masyarakat Indonesia yang saat Pemilu Februari 2024 lalu sempat terfragmentasi sesuai pilihan politiknya, maka saat ini setelah putusan MK kita kembali menjalin persatuan dan kesatuan demi kemajuan bangsa dan negara di tengah tantangan global yang semakin kompleks," ujarnya. 

Ishak mengaku bersyukur karena pemilu telah berlangsung aman, tertib, damai sesuai prinsip-prinsip demokratis yaitu jujur dan adil. Namun demikian dalam perkembangannya, hasil pemilu yang prosesnya berlangsung baik tersebut telah menimbulkan suasana pro dan kontra di tengah masyarakat.

Hal itu terjadi karena masing-masing pihak yang terlibat dalam kontestasi pemilu telah mengklaim kemenangan secara sepihak, menuduh pihak lain berbuat curang dan adanya upaya mendelegitimasi hasil pemilu dengan mempersoalkan kredibilitas lembaga penyelenggara pemilu. 

Situasi sosial politik yang berkembang pasca pemilu dikhawatirkan akan mengganggu keutuhan bangsa Indonesia yang saat ini sedang mencurahkan energinya untuk mengejar ketertinggalan dengan bangsa-bangsa lain. 

“Karenanya kepada pihak yang berkontestasi kami menyerukan mengedepankan sikap kenegarawanan dalam menerima hasil pemilu sebagai mekanisme tertinggi kedaulatan rakyat,” pintanya.  

Rektor juga mengimbau masyarakat mengawal pelaksanaan pemilu dan hasilnya dengan mematuhi konstitusi dan berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Selain itu mengajak menahan diri mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang memperkeruh suasana dan melahirkan kontroversi di masyarakat. (mc04)