USFS Kagumi Hutan Sosial dan Penanganan Karhutla Indonesia

: Menteri LHK Siti Nurbaya dan Chief USFS Randy Moore dalam Kunjungan Kerja ke Kalimantan Tengah (Biro Humas KLHK)


Oleh Wahyu Sudoyo, Jumat, 26 Januari 2024 | 06:00 WIB - Redaktur: Untung S - 151


Jakarta, InfoPublik – Dinas Kehutanan Amerika Serikat atau USFS mengagumi hutan sosial dan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia, khususnya dalam masa kepemimpinan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Menteri LHK), Siti Nurbaya.

“Kawan baru saya, Menteri Siti Nurbaya telah melakukan pekerjaan yang luar biasa, saya akan kembali ke Amerika dengan mengambil beberapa kisah sukses dari Indonesia dalam pengendalian perubahan iklim," ujar USFS Chief Randy Moore, dalam keterangannya terkait rangkaian kunjungan kerja USFS di Provinsi Kalimantan Tengah, seperti dikutip pada Kamis (25/1/2024).

Dalam kunjungan kerja itu, Menteri LHK Siti Nurbaya dan Chief USFS Randy Moore meninjau langsung kisah sukses praktik lapangan yang dilakukan oleh Lembaga Pemerintah Hutan Desa (LPHD), Tuwung, Kabupaten Pulang Pisau, serta kawasan Taman Nasional (TN) Sebangau.

Di lokasi LPHD Tuwung, rombongan melihat langsung kisah sukses daerah tersebut, yang dahulu menjadi salah satu lokasi yang sering terjadi kebakaran hutan dan lahan, kini berubah menjadi desa yang produktif.

“Desa Tuwung mendapatkan persetujuan pengelolaan perhutanan sosial dengan skema Hutan Desa berdasarkan Surat Keputusan Menteri LHK No. SK.10389/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/12/2019 tanggal 26 Desember 2019,” jelas Menteri Siti.

Menurut Menteri LHK, LPHD Tuwung saat ini telah memiliki empat Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS), yaitu Perikanan atau Silvofishery; Budidaya Madu Kelulut, Kerajinan Hasil Hutan Bukan Kayu, dan  Peternakan.

Pada kesempatan itu, rombongan meninjau satu persatu produk atau lokasi KUPS LPHD Tuwung.

“Data dari Ditjen PSKL, pendapatan KUPS itu pada 2021-2023 mencapai hingga Rp105 juta untuk KUPS Peternakan, Rp117 juta (perikanan), dan Rp22 juta (madu kelulut),” uangkapnya.

Rombongan juga mengunjungi Desa Kereng Bangkirai untuk melihat salah satu lokasi pengelolaan hidrologis gambut dan kawasan TN Sebangau, tepatnya di resort Mangkok yang harus ditempuh menggunakan perahu cepat selama satu jam dari Dermaga Kereng Bangkirai.

TN Sebangau merupakan salah satu kawasan pelestarian rawa gambut terbesar di Indonesia yang mempunyai fungsi pokok sesuai Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya, yaitu perlindungan system penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya, serta pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya.

Di Resort Mangkok, TN Sebangau Menteri Siti dan Chief Randy Moore menyimak penjelasan dari pejabat fungsional Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) tentang pengelolaan gambut, pembuatan kanal gambut, melakukan penanaman pohon dan diakhiri dengan diskusi.

“Di sini, Chief Randy Moore sangat terkesan dengan TN Sebangau yang mayoritas arealnya adalah rawa gambut dan sangat kaya akan biodiversity,” kata Menteri LHK menandaskan.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Senin, 13 Mei 2024 | 15:41 WIB
KLHK Beberkan Komitmen Penghijauan Indonesia di Forum Hutan PBB
  • Oleh MC KAB REMBANG
  • Selasa, 7 Mei 2024 | 01:42 WIB
KLHK Berencana Bangun Stasiun Pemantau Udara di Rembang
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Senin, 8 April 2024 | 22:55 WIB
Anak Gajah Sumatra Lahir di Pusat Konservasi Gajah Sebanga Riau