Desa Jadi Ujung Tombak Ketahanan Pangan Nasional

: Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar dalam Lokakarya Ketahanan Pangan berbasis Potensi Desa di Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Sigit/Humas Kemendes PDTT)


Oleh Wahyu Sudoyo, Rabu, 1 Mei 2024 | 06:19 WIB - Redaktur: Untung S - 189


Jakarta, InfoPublik – Ketahanan pangan nasional ujung tombaknya ada di ketahanan pangan tingkat desa karena memiliki data mikro yang riil, bukan data makro yang ebrsifat imajinatif.

Demikian dikatakan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, dalam keterangannya terkait Lokakarya Ketahanan Pangan berbasis Potensi Desa di Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, seperti dilansir pada Selasa (30/4/2024).

“Kenapa? Karena kita hanya membayangkan. Tapi kalau kita ngomong kemiskinan di desa, itu real. Datanya by name by adrest by home, rumahnya di mana wajahnya orangnya gimana itu ada,” kata Mendes PDTT.

Abdul Halim mengatakan, kegiatan ketahanan pangan di desa dengan berbasis data mikro, berbasis kondisi kearifan lokal itu adalah sesuatu yang harus dilakukan.

Dia berharap desa-desa di Indonesia yang memiliki potensi hortikultura dapat mengoptimalkan potensi tersebut dengan semaksimal mungkin sebagai upaya untuk menopang ketahanan pangan nasional.

Misalnya Desa Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang direkomendasikan untuk direplikasi sesuai potensi masing-masing desa.

“Desa di kawasan tambang itu banyak sekali di Indonesia, tapi tidak banyak yang mampu mengoptimalkan potensinya, mewujudkan kelestarian lingkungan seperti di Desa Namang ini,” ungkapnya.

Semua desa di kawasan tambang di Indonesia diharapkan memiliki satu model pengembangan pertanian yang arahnya berupa pelestarian lingkungan dan kesinambungan masa depan.

Sebab, jika desa hanya mengandalkan sektor pertambangan maka masa depannya tidak cukup bagus karena akan terjadi kerusakan dan masalah terkait isu lingkungan.

“Kita bisa meniru pola yang dikembangkan di Desa Namang ini. Ini desa di kawasan tambang, tapi tidak digunakan, tidak dieksplorasi. Justru sektor pertanian yang dieksplorasi, tapi sekarang dirasakan bahwa itu adalah kebijakan yang luar biasa,” ungkapnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini adlaah penasehat DWP Kemendes PDTT Umi Lilik Nasriyah, Dirjen PDP Sugito, Kaban BPSDM Luthfiyah Nurlaela, Pj Gubernur Bangka Belitung Safrizal Zakaria Ali, Ketua DPRD Babel Herman Suhadi.

Selain itu, hadir juga Kapolda Babel Irjen Pol.l Tornagogo Sihombing, Plh Kajati Babel Riyono, Danrem 045/Gaya Babel Brigjen TNI Agustinus Dedy Prasetyo, Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman, Danlanal Babel Kolonel Laut (P) Erwin Herdianto, Danlanud Babel Letkol Pnb Dian Bashari, Kabinda Babel Jusak Tarigan, KPT Babel Suwidya.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB KOTAWARINGIN BARAT
  • Kamis, 16 Mei 2024 | 09:49 WIB
DPKP Kobar Goes To School Sosialisasikan Gerakan B2SA
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Rabu, 15 Mei 2024 | 15:35 WIB
Ada Strategi Meningkatkan Ketersediaan Pangan melalui Lahan Kering
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Rabu, 15 Mei 2024 | 08:32 WIB
Kemendes PDTT Rilis Platform Learning Management System
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Senin, 13 Mei 2024 | 21:08 WIB
Program Desa Cerdas Jadi Mesin Percepatan Pembangunan Desa
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Senin, 13 Mei 2024 | 13:15 WIB
Lulusan Ponpes Diminta Tetap Jadi Santri Sambil Kuliah
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Jumat, 10 Mei 2024 | 06:21 WIB
Solusi Bangun Indonesia, Berdayakan SDM Desa dalam Program CSR