- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Senin, 20 Mei 2024 | 14:11 WIB
: Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah saat berfoto dengan beberapa stakeholder dalam kegiatan Indonesia Business Matching di Macau pada Kamis (9/5/2024)/ Foto : Biro Humas Kemnaker
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Jumat, 10 Mei 2024 | 17:31 WIB - Redaktur: Untung S - 141
Jakarta, InfoPublik - Dalam upaya perluasan pasar kerja di Makau, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menggelar Indonesia Business Matching yang mempertemukan Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) dengan perusahaan-perusahaan di Hongkong dan Macau, sebagai pengguna langsung atau end-user pekerja migran Indonesia dan agensi.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan bahwa kegiatan itu dilakukan sebagai upaya memperoleh informasi dan peluang kerja bagi para pekerja migran Indonesia di Macau. Kegiatan itu sendiri dilaksanakan Kemnaker melalui Pusat Pasar Kerja (Pasker ID) bekerjasama dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (RI) di Hongkong.
"Kegiatan itu pada dasarnya merupakan upaya kita bersama untuk memperoleh informasi spesifik atas peluang atau kesempatan kerja sektor formal bagi pekerja migran Indonesia yang memiliki minat untuk bekerja di Macau," kata Menaker Ida Fauziyah di Macau pada Kamis (9/5/2024).
Ida Fauziyah mengatakan bahwa saat ini Hongkong dan Macau yang merupakan daerah administratif dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT), menjadi tujuan utama penempatan para pekerja migran Indonesia.
Pada periode Januari-Februari 2024, tercatat sebanyak 16.076 orang pekerja migran Indonesia atau 31,54 persen dari total nasional bekerja di Hongkong. Diikuti Taiwan sebanyak 14.023 pekerja migran dan Malaysia 10.988 pekerja migran.
Macau sendiri menjadi negara yang cukup diminati pekerja migran Indonesia, di mana saat terdapat 6.402 pekerja migran Indonesia yang bekerja di Macau. Jumlah merupakan penyumbang pekerja migran terbanyak ke-4 di Macau setelah Cina Daratan, Filipina, dan Vietnam.
Beberapa faktor penarik minta pekerja migran untuk bekerja di Hongkong dan Macau yaitu karena menawarkan tingkat penghasilan yang cukup baik dan menawarkan kondisi kerja yang relatif stabil bagi para pekerja migran dari seluruh dunia.
"Minat pekerja migran Indonesia untuk bekerja di Hongkong juga sangat tinggi. Salah satu penyebab utamanya adalah peran pemerintah dan kerja sama yang saling menguntungkan di bidang ketenagakerjaan," ucap Ida Fauziyah dalam siaran pers yang diterima InfoPublik pada Jumat (10/5/2024).
Menaker Ida Fauziyah juga menyampaikan sesuai informasi yang diterima pihaknya, saat ini terdapat banyak peluang kerja di Hongkong dan Macau yang dapat diisi oleh pekerja migran Indonesia.
Beberapa di antaranya yaitu sektor Transportasi seperti Ferry dan Maskapai; sektor Hospitality seperti Hotel, Restoran dan Pusat Perbelanjaan; sektor Kesehatan dan Pariwisata seperti Real Estate dan Pelayanan Kesehatan, sektor Pendidikan serta sektor lainnya.
Menaker Ida berharap agar pemerintah Hongkong-Macau/RRT dapat bekerja sama dengan beberapa stakeholder Indonesia guna mencermati peluang kerja bagi pekerja migran secara teliti.
"Untuk itu, kami sangat berharap kerja sama antara stakeholder, baik stakeholder di Indonesia maupun Pemerintah Hongkong-Macau/RRT melalui Perwakilan Indonesia, untuk bersama-sama dapat mencermati dan mengeksplorasi peluang-peluang ini dengan serius," harap Menaker Ida.