Mahasiswa UGM Latih Masyarakat Hoat Sorbay Berkreasi Membuat Produk Inovasi Hasil Pertanian

:


Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA, Kamis, 11 Agustus 2022 | 17:15 WIB - Redaktur: Kusnadi - 526


Langgur, InfoPublik - Mahasiwa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Universitas Gadjah Mada (UGM) di Ohoi (Desa) Dian Darat dan Ohoi Dian Pulau Kecamatan Hoat Sorbay Kabupaten Maluku Tenggara berhasil melaksanakan kegiatan pemberdayaan UMKM Kreatif, Berkelanjutan, dan Mandiri (UMKM KEREN)

Koordinator Humas dan Publikasi Festival Budaya dan Kuliner (FESBUK) Teluk Sorbay 2022, Adhitya Arif Wicaksono, mengatakan, dirinya bersama teman-temannya melaksanakan program UMKM KEREN melalui kegiatan kreasi dan inovasi (KRENOVAN) produk pangan.

“Kami berhasil melatih pengurus dan anggota kelompok UMKM di lokasi sasaran, serta ibu-ibu PKK setempat untuk berkreasi membuat produk-produk inovasi hasil pertanian yang belum pernah dibuat,” ungkap Adhitya.

Ia mencontohkan seperti pembuatan tempe dari kacang tanah. Pelaksanaan kegiatan ini direalisasikan melalui beberapa tahapan, di antaranya identifikasi potensi dan hasil panen produk-produk pertanian local, penyusunan resep makanan/produk olahan berbasis hasil pertanian lokal, Penyuluhan kepada masyarakat terkait resep dan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat produk inovasi pangan dan proses pengolahan bahan pangan bersama masyarakat setempat untuk menciptakan produk inovatif yang dapat mendorong ekonomi masyarakat setempat.

Selanjutnya, Pelatihan Pembuatan Kerupuk Rumput Laut. Pelatihan tersebut merupakan sebuah pelatihan produk UMKM yang baru diajarkan kepada PKK dan majelis taklim.

Kerupuk rumput laut ini diolah ke dalam aneka macam rasa, seperti rasa pedas, balado, dan sebagainya. Program ini diwujudkan melalui pembuatan dan pelatihan produk kerupuk berbasis rumput laut kepada ibu-ibu PKK dan majelis taklim untuk mendorong pengembangan UMKM lokal berbasis komunitas perempuan.

Secara lebih spesifik, program ini diwujudkan melalui beberapa tahapan, seperti tahapan edukasi dan pengenalan hasil budi daya rumput laut yang bernilai ekonomis, pelatihan proses produksi rumput laut menjadi kerupuk rumput laut melalui demonstrasi;

Selanjutnya, membuat booklet mengenai proses produksi rumput laut menjadi kerupuk laut, cara pemasaran, dan manajemen bisnis sederhana sehingga dapat menjadi dokumentasi pembuatan produk dan memulai usaha.

“Sasaran dari program kerja ini adalah PKK dan Majelis Taklim karena sebagian besar berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Tujuannya supaya mereka lebih produktif dan dapat membantu meningkatkan kondisi finansial keluarga,” ujar Adhitya.

Advokasi Pendampingan Legalitas UMKM Kecamatan Hoat Sorbay memiliki cukup banyak UMKM rintisan yang baru berkembang.

Dia menambahkan, UMKM tersebut menjadi potensi kuat untuk menggerakkan roda ekonomi masyarakat sekitar. Akan tetapi, masih banyak UMKM yang belum memahami pentingnya legalitas serta manfaat yang akan didapatkan UMKM.

Tim KKN-PPM melakukan advokasi legalitas UMKM. Advokasi tersebut meliputi advokasi pengurusan     P-IRT, pengurusan registrasi BPOM produk, dan penyuluhan mengenai seritifkasi halal produk kepada pelaku industri UMKM.

Tahapan program ini adalah pendataan jumlah UMKM di Kecamatan Hoat Sorbay, mengundang UMKM yang terdata untuk hadir dalam sosialisasi yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, BPOM, dan BPJPH, melakukan identifikasi arah legalitas produk usaha dan mendampingi UMKM dalam rangka melakukan legalitas usaha sesuai identifikasi produk dan skala usaha.

Adhitya mengklaim, Program ini dapat memperkuat manajemen dan legalitas UMKM sehingga dapat mendorong keberlanjutan UMKM secara jangka Panjang.

Pelatihan Desain Kemasan Produk UMKM Pangan Lanskap, bisnis yang makin kompetitif mengharuskan UMKM beradaptasi untuk dapat tetap bersaing dalam industri.

Selama ini, beberapa produk UMKM di Kecamatan Hoat Sorbay hanya memanfaatkan kemasan plastik sederhana yang kurang menarik.

Hal ini membuat produk UMKM yang ditawarkan kurang memiliki keunggulan kompetitif. Oleh karena itu, Tim KKN-PPM memberikan pelatihan pembuatan desain kemasan yang menarik, representatif, dan mudah dikenal kepada masyarakat setempat.

Kemasan yang telah didesain ulang diharapkan dapat meningkatkan nilai jual. Selain itu, kemasan dapat meningkatkan citra yang ditampilkan sehingga dapat mendukung pengembangan produk UMKM yang lebih luas.

Secara lebih spesifik, program ini diwujudkan melalui beberapa tahapan seperti identifikasi informasi terkait produk UMKM yang dibutuhkan dalam kemasan (komposisi bahan, daya tahan, berat bersih, dan lain-lain), sosialisasi jenis-jenis kemasan sesuai dengan produk;

Melakukan pelatihan pembuatan desain kemasan menggunakan metode demonstrasi dan prototype UMKM; dan 4) melakukan evaluasi mengenai rancangan kemasan produk yang telah dibuat supaya lebih valuable.

Adhitya menegaskan, pelatihan yang terakhir adalah Pelatihan e-Marketing UMKM Komunitas Perempuan Tim KKN-PPM dalam bentuk memberikan pelatihan e-Marketing pada produk UMKM lokal. Pelatihan ditujukan kepada komunitas perempuan sebagai salah satu cara dalam pemberdayaan perempuan.

Perempuan sebagai subjek target program diharapkan dapat memahami pemanfaatan teknologi digital dalam proses pemasaran produk UMKM. Lebih dari itu, adanya pelatihan ini dapat mengembangkan produk UMKM dan memperkenalkan Kecamatan Hoat Sorbay kepada khalayak umum.

Pelaksanaan program diawali dengan mengadakan workshop transformasi UMKM menuju ekosistem ekonomi digital. Setelah itu, Tim KKN-PPM akan memfasilitasi UMKM yang ada di masyarakat dengan pelatihan e-marketing untuk persiapan masuk ke ranah e-commerce.

Diadakan pelatihan serta pendampingan pembukaan akun/toko di e-commerce, termasuk penginputan katalog, pengelolaan akun, penerimaan pesanan, pengemasan, dan pengiriman pesanan ke konsumen.

“Dengan adanya program kerja yang mempunyai sasaran UMKM lokal diharapkan dapat menciptakan ekosistem UMKM yang terintegrasi dengan ekosistem e-commerce serta adanya peningkatan penjualan komoditas lokal dan atau penambahan komoditas baru,” tegas Adhitya.  (MCMaluku Tenggara/Adolof Labetubun)