Dinkes Gelar Pelatihan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal

: Foto bersama kepala dinas kesehatan beserta peserta pelatihan


Oleh MC KAB BOVEN DIGOEL, Selasa, 24 Oktober 2023 | 18:04 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 74



Boven Digoel, InfoPublik - Untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan para bidan di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Boven (Dinkes) tentang penanganan kegawatdaruratan yang mengancam jiwa secara umum, pada ibu dan bayi,Dinkes gelar Pelatihan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal, Senin (23/10/23).

Peserta Pelatihan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal berjumlah 30 orang Bidan yang terdiri dari Puskesmas(19 Orang), RSUD Boven Digoel (6 Orang), RSB Mindiptana(2 Orang),dan Klinik Asiki(3 Orang)

Kepala Dinas Kesehatan Boven Digoel dr. Meily Manopo dalam sambutannya mengatakan, Bidan merupakan ujung tombak penanganan kesehatan ibu hamil, bersalin hingga ibu dalam masa nifas. Dengan pelatihan tersebut, nantinya tiap peserta pelatihan akan tingkatkan kemampuan penanganan maternal dan nenonatal terutama dalam keadaan gawat darurat.

Menurutnya,kalau kita bicara angka kematian ibu dan anak kita bicara tentang data. Dengan pelatihan ini diharapkan Bidan yang ada mampu juga melakukan penanganan kegawatdaruratan saat ibu tengah hamil, bersalin bahkan masa nifas.

Ia tekankan penganan kegawatdaruratan bagi seorang ibu yang sedang hamil, bersalin maupun masa nifas bukan hanya tanggungjawab tenaga medis di rumah sakit, namun juga Puskesmas dan klinik. Terlebih fasilitas kesehatan di distrik hanya terdapat Puskesmas, dimana untuk menjangkau rumah sakit jaraknya cukup jauh.

Dengan pelatihan itu, Bidan yang ada dapat mengenali lebih cepat gejala maupun jenis kegawatdauratan yang terjadi pada ibu dan anak. Ini akan bantu tenaga medis yang ada dapat menangani dengan cepat pasien yang datang.

“Ya memang banyak Puskesmas yang belum punyai tenaga Dokter, tidak jarang saya ditelpon untuk berkonsultasi tindakan apa yang harus dilakukan,”ungkapnya.

Jika melihat pemenuhan tenaga medis di Faskes yang ada di Boven Digoel, masih terdapat banyak Puskesmas yang tidak punyai tenaga dokter. Dengan demikian ia menilai pelatihan penanganan kegawatdaruratan tersebut sangat penting, agar tenaga medis yang ada terutama bidan mampu lakukan penanganan.

Tidak jarang tenaga medis yang ada di Puskesmas konsultasi pada dirinya terkait langkah apa yang harus dilakukan pada pasien dalam gawat saat tengah hamil ataupun bersalin termasuk nifas,hal baik, dimana dirinya sebagai tenaga medis akan siap meluangkan waktu memberikan arahan pada nakes tentang tindakan apa yang harus dilakukan. (MC Boven Digoel (DIA).

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB BANGKALAN
  • Selasa, 14 Mei 2024 | 20:11 WIB
RSUD Syamrabu Bangkalan Kini Miliki Unit Transfusi Darah
  • Oleh MC KAB SUMBAWA BARAT
  • Rabu, 1 Mei 2024 | 10:25 WIB
Jumlah Dokter Spesialis di RSUD Asy Syifa Sumbawa Barat Bertambah
  • Oleh MC KAB BANGKALAN
  • Senin, 29 April 2024 | 09:58 WIB
RSUD Syamrabu Bangkalan Gelar Operasi Bibir Sumbing Gratis
  • Oleh MC KAB BALANGAN
  • Jumat, 26 April 2024 | 22:13 WIB
Tingkatkan Kesadaran Pentingnya Imunisasi Anak Melalui Inovasi Sweeti