Pagi Motley Peragakan Busana Berpewarna Alami di Perayaan HUT Kota Singaraja

: Peragaan busana oleh Pagi Motley pada malam puncak perayaan HUT Kota Singaraja ke-420 di GOR Bhuana Patra, Sabtu (30/3/2024). (Foto: istimewa)


Oleh MC KAB BULELENG, Selasa, 2 April 2024 | 17:32 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 85


Buleleng, InfoPublik - Malam puncak perayaan HUT Kota Singaraja ke-420 menyuguhkan pesona unik di GOR Bhuana Patra, Sabtu (30/3/2024). Peragaan busana yang memukau dari Pagi Motley, sebuah produsen kain dengan pewarna alami asal Desa Sembiran, Tejakula, mendapatkan sorotan publik.

Dengan tema "Selaras", Pagi Motley memamerkan keindahan busana berbahan sustainable dan alami. "Kami ingin mencontohkan keselarasan manusia dengan alam melalui desain busana kami," ungkap I Made Andika Putra, pendiri Pagi Motley.

Andika menjelaskan, pewarna alami yang digunakan menghadirkan keindahan warna dari tumbuh-tumbuhan lokal seperti daun mangga untuk warna kuning, daun ketapang untuk warna hitam, kayu secang untuk warna merah, indigo untuk warna biru, dan serabut kelapa untuk warna cokelat. "Kebetulan untuk koleksi kami pada malam ini didominasi oleh warna bumi, yaitu cokelat dan hitam," tuturnya.

Tidak hanya itu, teknik pewarnaan yang beragam seperti tie dye, air brush, dan shibori memberikan sentuhan khas pada setiap karya Pagi Motley, yang digarap pada lembaran kain yang berbahan baku alami juga.

"Kami menggunakan benang 100 persen serat alam seperti katun dan linen, tanpa menggunakan polyester. Bahan baku kami semua berasal dari lokal Indonesia," ungkap Andika.

Guna menjaga keindahan busana dengan bahan dan pewarna alami, Andika menyarankan perawatan kain secara hati-hati dengan handwash atau mencuci dengan tangan, serta menggunakan sampo sebagai pengganti deterjen. "Kiat perawatan kain kami mirip dengan merawat kain tenun endek," ujar Andika.

Meskipun pasarannya saat ini didominasi oleh konsumen dari luar negeri, Andika berharap melalui fashion show ini, konsumen lokal yang telah memiliki kesadaran untuk memakai busana ramah lingkungan, dapat tertarik terhadap produsen seperti Pagi Motley.

Selain itu, ia juga berharap pelaku kriya sandang di Kabupaten Buleleng dapat terinspirasi untuk turut menggunakan bahan baku ramah lingkungan.

Andika telah mempelajari teknik pembuatan kain alami sejak tahun 2001. Kemampuannya ia curahkan untuk mendirikan Pagi Motley pada lima tahun lalu, dan terus eksis hingga sekarang. (MC Kab. Buleleng/can)

 

Berita Terkait Lainnya