Empat Bulan Terakhir, DBD di Kabupaten Pasuruan Tercatat 117 Kasus

: Fogging di Kabupaten Pasuruan. Foto: dok.pemkabpasuruan


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Selasa, 30 April 2024 | 09:20 WIB - Redaktur: Juli - 106


Surabaya, InfoPublik – Dalam empat bulan terakhir, jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Pasuruan tercatat sudah 117 kasus yang merata di 24 kecamatan se-Kabupaten Pasuruan.

Kasus paling banyak terjadi di wilayah Kecamatan Beji dengan 15 kasus, kemudian Prigen 14 kasus, dan Kecamatan Pandaan 9 kasus.

Oleh sebab itu Pj. Bupati Pasuruan, Andriyanto, mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan pada bahaya penyakit DBD. Jumlah tersebut hampir separuh dari akumulasi jumlah kasus DB selama setahun pada 2023 lalu, yakni 251 kasus.

"Data yang saya terima, mulai Januari sampai April ini sudah ada 117 kasus DBD di Kabupaten Pasuruan. Sedangkan selama 2023, total ada 251 kasus. Berarti ini sudah hampir separuh dari total kasus selama setahun kemarin. Dalam 120 hari terakhir, tercatat ada 4 kematian warga yang disebabkan DBD, dan semuanya menimpa anak-anak," ujarnya, melalui siaran pers, Senin (29/4/2024).

“Oleh sebab itu, kewaspadaan terhadap penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Agepty ini harus ditingkatkan. Mau tidak mau, kewaspadaan pada bahaya penyakit DBD harus ditingkatkan. Kita mulai dari rumah kita sendiri, baru pada lingkungan sekitar tempat tinggal kita," imbuhnya.

Andriyanto mengajak warga untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) melalui gerakan jumat bersih, kerja bakti dll. Genangan-genangan air yang bisa menjadi sarang nyamuk, harus dibersihkan, dan apabila terjadi tanda-tanda DBD, maka segera dibawa ke fasilitas kesehatan (faskes) agar mendapatkan penanganan.

Ia juga menginstruksikan Dinas Kesehatan untuk intens memberikan penyuluhan sekaligus pemberian larvasida berupa abate kepada lingkungan rumah tangga (RT) maupun rukun warga (RW) yang ada kasus DBD-nya maupun yang berpotensi.

Termasuk juga fogging yang dilakukan untuk membunuh nyamuk dewasa. Tapi memang tidak bisa membunuh semuanya, makanya harus dilanjutkan dengan bentuk kewaspadaan yang lain supaya rumah kita bebas nyamuk aedes agepty. (MC Jatim/ida-yan)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Selasa, 21 Mei 2024 | 03:45 WIB
Disinfolahta Koarmada II Gelar Latihan Operator Teleconference TA. 2024
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Selasa, 21 Mei 2024 | 03:44 WIB
Kaskoarmada II Pimpin Upacara Harkitnas ke-116
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Selasa, 21 Mei 2024 | 03:44 WIB
Komisi D DPRD Jatim Minta Fasilitasi Warga Rusun Gunungsari Dua Bulan Selesai
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Selasa, 21 Mei 2024 | 03:45 WIB
Atasi Kekeringan, IKA Unair Cabang Tulungagung Bangun Sumur Bor
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Senin, 20 Mei 2024 | 22:15 WIB
Pakar Unair Sebut Media Sosial adalah Realitas Semu Membentuk Identitas
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Selasa, 21 Mei 2024 | 03:47 WIB
Ketua MUI Jatim Meyikapi Tahun Politik