BKKBN Aceh: Posyandu Garda Terdepan Pencegahan Stunting di Aceh

: Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, Safrina Salim. Foto: (mc aceh)


Oleh MC PROV ACEH, Senin, 6 Mei 2024 | 04:17 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 137


Banda Aceh, InfoPublik - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Aceh menyatakan keberadaan pos pelayanan terpadu (posyandu) menjadi garda terdepan dalam mencegah stunting di Aceh.

Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, Safrina Salim mengatakan, peran posyandu dalam bidang kesehatan bagi masyarakat begitu besar. Dari posyandu tersebut dapat dipantau kesehatan dan perkembangan bayi, termasuk ibu hamil dan remaja putri.

"Posyandu merupakan garda terdepan dalam mencegah dan menurunkan prevalensi stunting di Provinsi Aceh. Termasuk upaya memenuhi target prevalensi stunting secara nasional sebesar 14 persen pada 2024," kata Safrina Salim, Minggu (5/5/2024).

Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, prevalensi stunting di Aceh sebesar 29,4 persen. Angka prevalensi tersebut turun 1,8 persen dari sebelumnya pada 2022 yang mencapai 31,2 persen.

Menurut Safrina Salim, persoalan stunting di Provinsi Aceh begitu konflik, sehingga dibutuhkan penanganan cepat dam tepat. Persoalan stunting tidak hanua masalah gizi, tetapi juga sanitasi lingkungan, serta perilaku hidup bersih dan sehat bagi bayi.

Oleh karena itu, kata dia, kehadiran posyandu begitu penting dalam membangun kesehatan yang baik masyarakat. Program posyandu diintegrasikan dengan program penanganan stunting dari BKKBN seperti dapur sehat atasi stunting, bina keluarga balita, dan lainnya.

"Stunting ini tidak hanya terkait pada pertumbuhan badan anak, tetapi juga kecerdasan atau intelektual anak. Kunci menangani stunting ada pada seribu hari pertama kehidupan anak,"katanya.

Ia menekankan BKKBN Aceh terus bersinergi dam berkolaborasi dengan berbagai lintas sektor terkait dalam upaya memenuhi target stunting 14 persen secara nasional. Pemenuhan target tersebut tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, tetapi bersama-sama, termasuk dengan masyarakat.

"Sinergi tersebut terus diperkuat, baik dalam pelayanan posyandu maupun pelaksanaan program pembangunan kependudukan keluarga, termasuk program merencanakan kehamilan dan 1.000 hari pertama kehidupan bagi bayi,"tambahnya.(mc06/eyv)