- Oleh MC KAB TEMANGGUNG
- Senin, 20 Mei 2024 | 15:43 WIB
: Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung berhasil memboyong juara 1 kategori kesehatan masyarakat (Kesmas) dalam ajang Penyuluh Agama Islam (PAI) Award 2024
Oleh MC KAB TEMANGGUNG, Jumat, 10 Mei 2024 | 13:57 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 97
Temanggung, InfoPublik - Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung berhasil memboyong juara 1 kategori kesehatan masyarakat (Kesmas) dalam ajang Penyuluh Agama Islam (PAI) Award 2024 tingkat Jawa Tengah. Umi Khoirun Nisa, PAI Kankemenag Temanggung mengusung strategi pencegahan stunting melalui Sekolah Pencegahan Pernikahan Pelajar (SEPIJAR) yang membawanya sebagai juara.
Penyuluh Agama Islam (PAI) Award 2024 diadakan oleh Kanwil Kementerian Agama Jawa Tengah yang berlangsung selama tiga hari, 6-8 Mei 2024 di Salatiga.
Nisa menjelaskan, penyuluh agama harus berperan aktif dalam melakukan sosialisasi dan edukasi terkait tentang pencegahan pernikahan anak yang menjadi faktor penyebab terjadinya stunting.
“Upaya pencegahan dengan memperkuat dan membangun kerjasama dengan stakeholder yang berada di lingkungan kantor urusan agama, yakni dengan Puskesmas, PLKB, lembaga pendidikan formal dan informal, pemerintah desa dan jamaah Majelis Ta’lim Binaan KUA, serta dengan organisasi kemasyarakatan,” kata Nisa, Rabu 8 Mei 2024.
Program Sepijar sendiri telah dimulai sejak 20 September 2022. Pencegahan pernikahan pelajar, sambung Nisa adalah cara untuk mencegah stunting dan mewujudkan idealitas pelajar tanpa stunting.
Tahapan dari Sepijar yaitu pembentukan tim penyusun dan pelaksana program, menginventarisasi dan mengidentifikasi wilayah sasaran. Menyusun strategi pelaksanaan program, pengumpulan data. Kerjasama lintas sektoral, memasuki perkumpulan, evaluasi dan monitoring, serta penyusunan buku panduan strategi pencegahan stunting melalui Sepijar.
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Temanggung, Fathur Rahman menyampaikan program prioritas Kementerian Agama dapat diwujudkan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan sejumlah program afirmatif yang bermanfaat bagi masyarakat. "Untuk itu, penyuluh agama harus terus mensyiarkan pencegahan stunting dari akar dan faktor penyebabnya, yaitu pernikahan anak dan pelajar," ujarnya.
Semenatara Ketua PW IPARI Jateng, Mahsun sangat mendukung inovasi Sepijar ini, dan berharap dapat diduplikasi di wilayah-wilayah lain, dan bahkan dalam skala yang lebih luas dan masif. "Saya optimis, Sepijarnya mbak Nisa akan mampu menjadi inspirasi provinsi lainnya," tandasnya. (MC.TMG/nisa;chy;ekp)