Menparekraf Pastikan Desa Wisata Jatiluwuh Siap Pamer ke Delegasi World Water Forum 2024

: Menparekraf Sandiaga Uno mengunjungi Desa Jatiluwih yang terpilih menjadi salah satu lokasi yang akan dikunjungi delegasi World Water Forum 2024 di Kabupaten Tabanan, Bali, Jumat (3/5/2024). Foto: Biro Komunikasi Kemenparekraf


Oleh Untung S, Sabtu, 4 Mei 2024 | 13:57 WIB - Redaktur: Untung S - 270


Tabanan, InfoPublik - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memastikan Desa Wisata Jatiluwih di Kabupaten Tabanan, Bali, siap unjuk gigi ke delegasi World Water Forum ke-10 untuk pamer keindahan hingga kearifan lokalnya dalam pengelolaan yang berbasis keberlanjutan.

Hal itu disampaikan Menparekraf usai mengunjungi Desa Jatiluwih di Kabupaten Tabanan, Bali, yang terpilih menjadi salah satu lokasi yang akan dikunjungi delegasi World Water Forum 2024 yang akan digelar pada 18-25 Mei 2024.

"Kami pastikan dengan kunjungan ke Jatiluwih ini kesiapan sebagai site visit dari delegasi World Water Forum dan kita sudah lihat beberapa spot-nya yang telah dipersiapkan," kata Menparekraf Sandiaga, dalam keterangan tertulisnya Sabtu (4/5/2024).

Menparekraf Sandiaga menyampaikan, pengelolaan air di Bali yang penuh dengan kearifan lokal dan sudah mendapatkan pengakuan dunia oleh UNESCO, dinilai siap untuk ditampilkan sebagai site visit dalam World Water Forum 2024.

Sebelumnya, Jatiluwih telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia pada 2012.

"Itu memantapkan posisi Indonesia dalam kepemimpinannya di forum pengelolaan air sedunia," katanya.

Desa Jatiluwih memiliki sistem pengelolaan air yang dikenal dengan sebutan sistem subak yang membuatnya dikenal sebagai penghasil padi terbaik di Pulau Dewata. Subak sendiri merupakan organisasi tradisional yang mengatur sistem irigasi yang digunakan dalam bercocok tanam padi di Bali.

Selain itu, Desa Jatiluwih juga memiliki beberapa aktivitas untuk ditawarkan kepada wisatawan, di antaranya trekking sambil menikmati keindahan rice terrace atau terasering persawahan dan lain sebagainya. Sehingga, hal itu sangat cocok untuk ditampilkan di hadapan delegasi World Water Forum 2024.

Selain meninjau Desa Jatiluwih, Menparekraf Sandiaga juga menyaksikan pelepasan burung endemik khas Bali dan cara pengusiran burung yang disebut dengan Kepuakan.

Kegiatan itu juga dihadiri Sesmenparekraf/Sestama Baparekraf, Ni Wayan Giri Adnyani; didampingi beberapa jajaran eselon 2 di lingkungan Kemenparekraf.

Hadir pula Director of the Regional Department for Asia and the Pacific UN Tourism, Harry Hwang; Sekretaris Daerah Tabanan, I Gede Susila; Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Bali Tjokorda Artha Ardana Sukawati; Manajer Operasional DTW desa wisata Jatiluwih, Ketut Purna.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Sabtu, 18 Mei 2024 | 12:49 WIB
Menteri PUPR Pastikan Kesiapan Venue Utama World Water Forum ke-10 di Bali
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Jumat, 17 Mei 2024 | 21:18 WIB
Siap Digelar, Ini Agenda Penting World Water Forum ke-10 di Bali