Wamentan Optimistis Indonesia Jadi Produsen Suplemen Pakan Ternak Dunia

: Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi saat melepas produk ekspor perdana Suplemen Pakan Ternak dan Pakan Ternak ke Jepang dan Vietnam dari PT Nutricell Pacific di Serpong Kabupaten Tangerang Selatan, Senin (29/1/2025). (Dok: Kementan)


Oleh Baheramsyah, Selasa, 30 Januari 2024 | 08:12 WIB - Redaktur: Untung S - 127


Jakarta, InfoPublik - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi melepas produk ekspor Suplemen Pakan Ternak dan Pakan Ternak ke Jepang dan Vietnam,

Ekspor ke Jepang untuk Suplemen Pakan Ternak sebanyak 14 ton senilai USD13.320 dan ekspor Pakan Ternak ke Vietnam sebanyak 1.200 box setara nilai USD35.000.

"Indonesia berpotensi menjadi produsen pakan ternak, salah satunya dengan mendorong para pelaku usaha agar aktif mencari peluang pasar internasional," ujarnya, usai melepas ekspor perdana PT Nutricell Pacific di Serpong Kabupaten Tangerang Selatan, Senin (29/1/2025).

Wamentan Harvick optimistis, Indonesia sebagai negara yang besar memiliki sumber daya alam dan ketersediaan sumber daya manusia yang jumlahnya banyak, sekaligus merupakan faktor pendukung utama yang bisa dimanfaatkan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara produsen besar.

"Itu merupakan terobosan baru karena kita ketahui pasar Jepang sangat sulit ditembus, Alhamdulillah sekarang bisa masuk," katanya.

Harvick menambahkan dengan memanfaatkan potensi yang ada dapat mengekspor berbagai macam kebutuhan dunia dan agar para petani peternak di sektor hulu juga dapat menikmati hasil kerja kerasnya.

"Utamanya kedepan kita akan lebih giatkan di sektor-sektor yang lain, bukan hanya di peternakan tetapi juga di pertanian dan perkebunannya kita maksimalkan," jelasnya.

Sebagaimana diketahui, salah satu target Kementerian Pertanian adalah peningkatan ekspor komoditas pertanian. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca ekspor impor pertanian 2023 menunjukkan angka positif dengan selisih nilai ekspor terhadap impor mencapai 3.307,2 Juta US$.

Begitu pula dengan kinerja ekspor komoditas peternakan pada periode Januari – Desember 2023 (angka sementara) tercatat senilai USD1.37 milar setara Rp21,3 triliun dengan pertumbuhan nilai ekspor meningkat sebesar 2,2 persen dan pertumbuhan volume ekspor meningkat 5,58 persen dibandingkan periode yang sama 2022.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Nasrullah, yang turut hadir pada kegiatan tersebut menyampaikan bahwa pelepasan ekspor pada hari ini merupakan hasil dari kunjungan kerja Delegasi Indonesia pada awal Desember 2023 yang diwakili oleh Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan ke Negara Jepang dalam rangka melakukan promosi produk komoditas peternakan.

“PT Nutricell menjadi salah satu perusahaan yang ambil bagian dalam lawatan ini, dan berhasil melakukan penandatanganan kesepakatan dengan Japan Nutrition Corporation, Inc untuk penjualan produk suplemen pakan ternak senilai USD3 Juta yang akan dikirim dalam beberapa tahap,” jelas Nasrullah.

Lebih lanjuta ia katakan, selama ini perhatian kita banyak tertuju pada sektor pangan dalam rangka pemenuhan pangan dunia, namun jika kita lihat dari sisi non pangan juga telah memberikan kontribusi besar. Sektor non pangan Indonesia telah memberikan kontribusi sebesar 165.022 ton atau menyumbangkan 35 persen dari total capaian ekspor peternakan 2023 yang mencapai 470.119 ton.

"Untuk itu sektor non pangan bisa lebih dieksplore lagi untuk perluasan target pasar serta peningkatan volume ekspornya," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama Suaedi Sunanto, CEO Nutricell, menuturkan antusiasme tentang ekspansi strategis itu, "Kami sangat senang membawa Nutrifat ca-84 dan rangkaian produk makanan hewan berkualitas tinggi kami ke Jepang dan Vietnam. Nuansa budaya dan tuntutan unik dari pasar-pasar ini telah menginspirasi kami untuk mengembangkan produk yang tidak hanya memenuhi tetapi melampaui ekspektasi. Kami berharap untuk menjalin hubungan yang langgeng dan menjadi mitra yang dapat diandalkan di pasar ekspor yang dinamis ini.,” terangnya.

Kontrak ekspor proyek itu, lanjut Suaedi, mencapai USD3 juta untuk produk Nutrifat Ca-84 dan USD15.000 untuk produk Pet Food. Hal tersebut mencerminkan komitmen Nutricell untuk pertumbuhan ekonomi bersama dan pertukaran budaya antara Jepang, Vietnam, dan Indonesia.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia khususnya Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian yang telah memberikan dukungan dalam membuka akses pasar untuk kami, dan arahannya hingga terealisasi ekspor ini,” pungkasnya.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Kamis, 16 Mei 2024 | 18:39 WIB
KPK Sita Rumah Syahrul Yasin Limpo di Makassar
  • Oleh Isma
  • Rabu, 15 Mei 2024 | 13:24 WIB
Kementan Tetapkan Harga Pembelian Tebu
  • Oleh Isma
  • Rabu, 15 Mei 2024 | 11:37 WIB
Satgas Pangan TNI Dukung Program Pompanisasi Kementan
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Selasa, 14 Mei 2024 | 20:29 WIB
KPK Periksa Satu Saksi Kasus TPPU SYL
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Selasa, 14 Mei 2024 | 20:28 WIB
KPK Sita Mobil Tersangka Syahrul Yasin Limpo