Telkom Bukukan Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun di 2023

: Gedung Kantor Telkom (dok Telkom)


Oleh Wahyu Sudoyo, Selasa, 26 Maret 2024 | 05:08 WIB - Redaktur: Untung S - 279


Jakarta, InfoPublik – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom mencatat pendapatan konsolidasian pada periode 2023 mencapai Rp149,2 triliun, naik 1,3 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

“Dengan fokus pada transformasi dan implementasi strategi utama Five Bold Moves, Alhamdulillah Telkom tetap mampu mencatat kinerja positif baik keuangan maupun operasional,” ujar Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, dalam keterangannya di Jakarta, seperti dilansir pada Senin (25/3/2024).

Ririek menjelaskan Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi (EBITDA) Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telekomunikasi ini tercatat sebesar Rp77,6 triliun dengan EBITDA margin pada 52 persen.

Adapun untuk laba bersih perseroan tumbuh dua digit sebesar 18,3 persen dibanding tahun sebelumnya atau Year on Year (YoY) menjadi Rp24,6 triliun pada akhir 2023.

Pencapaian positif ini dikontribusi oleh pertumbuhan bisnis Data, Internet, dan IT Service yang tumbuh 6,5 persen YoY menjadi Rp87,4 triliun.

Sementara, IndiHome dan layanan Interkoneksi juga catat pertumbuhan pendapatan yang cukup memuaskan pada 2,7 persen YoY dan 7,0 persen YoY.

“Tentunya hal ini tidak mudah, di tengah tantangan yang ada seperti persaingan bisnis, jangkauan infrastruktur, regulasi, hingga kebutuhan akan partnership dan investasi. Namun apa yang Telkom raih saat ini, menunjukkan sinyal positif dan mendorong kami untuk terus melanjutkan transformasi,” jelas dia.

Lebih lanjut Ririek menjelaskan, pada segmen Mobile dan Consumer, Telkomsel selaku anak usaha Telkom mencatatkan kinerja positif mencapai Rp102,4 triliun.

Pencapaian tersebut utamanya didorong oleh pertumbuhan Digital Business hingga 7,6 persen YoY menjadi Rp78,5 triliun dengan kontribusi dari total pendapatan sebesar 88 persen dari tahun sebelumnya 81,9 persen.

“Telkomsel terus fokus pada peningkatan market share dengan jumlah pelanggan mobile mencapai 159,3 juta dan pelanggan IndiHome residensial (B2C) 8,7 juta pada akhir 2023,” tuturnya.

Pada segmen Enterprise, imbuh Ririek, perseroan membukukan pendapatan Rp18,2 triliun yang dikontribusi dari solusi B2B Digital IT Services, dan Enterprise Connectivity.

Sedangkan segmen Wholesale dan International mencatat pendapatan Rp16,9 triliun atau tumbuh 9,6 persen YoY yang dikontribusi pertumbuhan pada bisnis layanan suara wholesale internasional dan bisnis infrastruktur digital.

“Hal ini juga tidak lepas dari dukungan Telin selaku anak usaha Telkom yang bergerak di bisnis telekomunikasi internasional,” ungkap Direktur Utama Telkom.

Pada bisnis data center, dan cloud TelkomGroup membukukan pendapatan Rp1,9 triliun atau tumbuh 14,8 persen YoY, disumbang 32 data center yang tersebar di empat negara (Indonesia, Singapura, Hong Kong, dan Timor Leste) klasifikasi tier tiga dan empat berkapasitas total hingga 42 Mega Watt (MW) dengan rata-rata utilisasi hingga 70 persen.

Sementara di bisnis menara telekomunikasi, Mitratel, anak usaha Telkom, menutup 2023 dengan mencatat pendapatan Rp8,6 triliun atau tumbuh 11,2 persen YoY, didorong oleh pendapatan sewa menara.

“Mitratel merupakan tower provider terbesar di Asia Tenggara dari sisi kepemilikan tower yang memiliki 38.014 tower dengan tenancy ratio yang meningkat cukup baik dari 1,47x di 2022 menjadi 1,51x pada akhir 2023,” ujar Ririek.

Menurut Ririek, sepanjang 2023, Telkom telah menggunakan belanja modal perseroan hingga Rp33 triliun atau 22,1 persen dari total pendapatan, yang difokuskan pada pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi.

Anggaran belanja modal juga digunakan untuk peningkatan kualitas dan kapasitas jaringan 4G, pengembangan teknologi 5G, pembuatan Satelit Merah Putih Dua yang saat ini sudah berada di orbit 113 BT, penggelaran sistem komunikasi kabel laut, serta penyelesaian Hyperscale Data Center Cikarang, dan pembangunan Hyperscale Data Center Batam.

“Telkom terus berupaya untuk melanjutkan langkah transformasi sekaligus berinvestasi memperkuat lini usaha digital connectivity, digital platform, dan digital services,” kata Ririek Adriansyah menandaskan.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Jumat, 17 Mei 2024 | 13:21 WIB
Brantas Abipraya Daur Ulang Sampah Plastik dengan Vending Machine
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Senin, 13 Mei 2024 | 21:07 WIB
Menteri BUMN Targetkan BMTH jadi Ikon Pariwisata Maritim
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Jumat, 10 Mei 2024 | 06:21 WIB
Solusi Bangun Indonesia, Berdayakan SDM Desa dalam Program CSR
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Kamis, 9 Mei 2024 | 06:09 WIB
Hutama Karya Rilis Galeri dan Vending Machine UMKM