Menkop UKM Berharap PLUT KUMKM Bangun Fondasi Anak Muda Kreatif Masuk Industrialisasi

: Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki pada acara PLUT KUMKM Summit 2024 di Malang Creative Center (MCC), Kota Malang, Jawa Timur/Foto: Kemenkop UKM


Oleh Putri, Sabtu, 27 April 2024 | 20:53 WIB - Redaktur: Untung S - 319


Jakarta, InfoPublik - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki menekankan pentingnya Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM (PLUT KUMKM) yang ada di banyak daerah, agar dapat membangun fondasi bagi anak-anak muda kreatif masuk ke industrialisasi.

Hal tersebut disampaikannya pada acara PLUT KUMKM Summit 2024 di Malang Creative Center (MCC), Kota Malang, Jawa Timur pada Jumat (26/4/2024).

Indonesia memiliki kekuatan domestik yang luar biasa disektor agriculture dan aquaculture. Kalau ini dikembangkan dengan teknologi modern, maka selain bisa membangun produk jadi juga bisa menjadi rantai pasok bagi industri nasional dan global.

"Kita akan membangun rumah-rumah produksi modern, tapi dengan skala menengah kecil yang dikelola koperasi. Kita harus melirik apa keunggulan domestik kita saat ini," kata Menteri Teten melalui keterangan resminya Sabtu (27/4/2024).

Merujuk anggota-anggota APEC, lanjutnya Jepang dan Korea Selatan misalnya, perekonomiannya didominasi pelaku UMKM dan sudah terhubung ke rantai industrialisasi seperti sistem industri modern, pasar global, hingga akses pembiayaan sehingga penduduknya jauh lebih produktif. 

Menurut Menteri Teten, PLUT KUMKM harus berubah dengan cara belajar dari MCC. Keberadaan Malang Creative Center atau MCC bisa direplikasikan didaerah lain di Indonesia agar bisa melahirkan sumber-sumber ekonomi baru.

"MCC merupakan model yang pas untuk mewujudkan hal itu. Tinggal nanti setiap daerah mengembangkan keunggulan domestiknya. Itu yang harus kita perkaya," kata Menteri Teten.

Ia juga menekankan, ada dukungan program KemenkopUKM, yaitu Enterpreneur Hub yang menginkubasi startup-startup agar terhubung dengan permodalan, terakses investor, dan sebagainya.

"Kita harus melahirkan lebih banyak sumber ekonomi baru supaya ekonomi nasional semakin besar dan kita siap menjadi negara maju," kata Menteri Teten.

Penjabat (Pj) Walikota Malang Wahyu Hidayat mengungkapkan bahwa daerahnya mengusung asa menjadi Kota Kreatif Bertaraf Dunia pada 2025.

"Peran anak-anak muda akan sangat sentral dalam membangun peradaban kreatif di Kota Malang. Tanpa anak-anak muda kreatif, maka sulit menumbuhkan ekosistem kota yang baik," kata Wahyu.

Situasi ini yang mendorong pihaknya menghadirkan MCC. Hingga September 2023, sudah ada 2.217 event dilaksanakan di MCC. Kemudian, 1.933 pelaku ekonomi kreatif, 140 kolaborator, dan lebih dari 114 ribu penerima manfaat MCC.

Gedung MCC menjadi wadah bagi 17 subsektor ekonomi kreatif untuk mengembangkan potensinya, mulai dari pengembangan aplikasi, gim fashion, laboratorium kuliner, hingga perfilman. Indsutri kreatif juga menunjang terciptanya lapangan kerja.

Wahyu mengatakan ekosistem ekonomi kreatif yang tumbuh subur disokong dengan kebijakan dan infrastruktur pro-insan kreatif, menjadi modal penting untuk mencapai asa tersebut.

Hal ini dibuktikan dengan kontribusi ekonomi kreatif di Kota Malang yang dianggap semakin besar dan luar biasa. Oleh karena itu, kata Wahyu, upaya kolaboratif harus dilakukan dengan payung hukum yang kuat.

Ekonomi kreatif juga telah ditetapkan sebagai salah satu sasaran strategis dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2024-2026. Peta jalan terstruktur pun telah disusun dalam Rencana Aksi Pengembangan Ekonomi Kreatif 2024-2028.

"Akan ada enam arah kebijakan rencana aksi. Antara lain, infrastruktur, layanan legalitas dan standardisasi industri, peningkatan kapasitas SDM kreatif, sinergi regulasi, sistem kelembagaan, serta integrasi pusat data dan riset," kata Wahyu.

 

Berita Terkait Lainnya